Bebaskan Diri dari Resiko Hidup yang Bisa Muncul Kapan Saja



Menjalani hidup sebagai orang dewasa, kadang bikin aku bak dihadapkan pada dua sisi mata uang, dua sisi yang nggak pernah sama. Kadang semarak dan bikin happy, kadang bikin aku pengen nangis. Karena ya .. kerja di media nggak bisa bikin aku duduk manis di kantor dengan sistem 8 to 5, tapi kadang dari pagi sampe malem sampe pagi lagi. Kasihannya masa mudaku!

Sampe aku pernah bilang sama orang terdekatku saat ini,

“Kamu gak pengen aku resign aja gitu? Kasihan nanti kamunya bakal sering aku tinggal kerja.”

Asuransi Travelling Selamatkan Diri dari Kejutan Tak Terduga di Perjalanan



"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di seluruh penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya dan hanya kepada-Nyalah kamu kembali setelah dibangkitkan." (QS: Al-Mulk 15)


Nyaris 23 tahun dan aku sekedar muter-muter di sekitaran Bengkulu – Bintuhan? Kota kecil yang kerap bikin orang nanya, ‘Bengkulu itu di mana? Kalimantan? Sulawesi?’ Tetot. Wah payah! Padahal kata orang-orang yang udah keranjingan travelling, selagi ada uang, mending uangnya dipake buat jalan-jalan, beli pengalaman. Dibanding beli suatu barang yang nggak ngasih sesuatu yang bakal bikin hidup lebih seru. Umm.. setelah dipikir-pikir, aku emang belum cukup bekal pengalaman perjalanan untuk kelak dibagikan ke anak cucu. 

Alasan kenapa sampe sekarang aku nggak berani kemana-mana, sebenarnya ada 3 poin.

Cerdas Berbelanja Selamatkan Keuangan Masa Depan



Rich people stay rich by living like they’re broke. Broke people stay broke by living like they’re rich. – unknown


Beruntunglah dedek-dedek gemes yang baru berusia belasan tahun tapi udah punya tabungan yang mampu membiayai hidup beberapa tahun ke depan. Dan terkutuklah yang udah bekerja bertahun-tahun, usia nyaris 23 tahun tapi belum punya tabungan sepeser pun. Gaji hanya sebatas mampir lalu pergi *tunjuk diri sendiri *lol

Sementara temen-temen yang lain udah pelan-pelan kredit rumah, bangun usaha, bikin kost, akunya masih begini-begini aja. Sedikit insecure dan berambisi membuat rencana keuangan yang matang. Mencatat nominal uang yang keluar nggak boleh lebih besar dibanding uang yang masuk. Mulai mencari-cari soulis lain agar bisa menyimpan beberapa lembar uang kertas untuk penyelamatan masa depan. Hmm, waktu nggak bisa ditarik mundur soale. Nggak peduli akunya masih gini-gini aja ato pelan-pelan mulai berbenah diri. 

Tentang Memeluk Kenangan di Masa Kekinian



Bagi sebagian teman, tamat kuliah artinya sama dengan pulang ke daerah asal masing-masing. Membayar tuntas waktu 4 tahun yang dihabiskan semasa merantau, jauh dari orangtua juga sanak saudara. Namun bagi sebagian lagi, tamat kuliah tak lebih hanya sekedar satu fase yang tidak mengubah banyak hal. Merantau tetap merantau meski tali toga sudah dipindahkan dari kiri ke kanan. 

Ada yang merantau untuk melanjutkan sekolah.

Ada yang merantau untuk mengais nafkah.

Dan aku menjadi salah satunya.

Ke Surabaya Naik Kereta Malam : Dangdut Cerdas On the Blog



Selamat ulang tahun ke 66 Pakde Cholik! :D

Dalam rangka memeriahkan ulang tahun pakde, aku akhirnya bikin channel youtube dan nyanyi lagu dangdut sambil geol-geol untuk PERTAMA KALINYA. Yaay!

Jadi ceritanya, aku mengcover lagu Kereta Malam. Lagu yang diciptakan oleh raja dangdut, Rhoma Irama dan dinyanyiin oleh Elvy Sukaesih pada era tahun 1970-an. Siapa sangka, di akhir tahun 2013, lagu Kereta Malam kembali ngehits sejak dinyanyikan oleh Soimah, Juwita Bahar, Imelda KDI dan beberapa pedangdut lainnya. 

It’s All About ME TIME




Tak peduli kamu single atau double, setelah melewati berpuluh jam dalam seminggu untuk mencari pundi-pundi rupiah, memanjakan diri amat dibutuhkan untuk tetap menjaga kewarasan. Untuk mengisi ulang energi yang kadang terserap hingga ke titik terendah. Untuk melepaskan penat yang kadang membuat kita seketika ingin menjadi pengangguran saja ketimbang bekerja. It’s all about me time. 

Hola!

Ada temen aku yang sama-sama udah kerja sempat ngeluh, betapa kadang-kadang dia pengen balik ke masa kuliah. Happy, abis kuliah bisa nongkrong sampe bego, dikirimin uang saku sama orangtua, banyak temen, bebas dari pertanyaan maut ‘kapan nikah’ dan sederet kebahagiaan lainnya. Sedangkan kerja .. what the h*ll! Gaji kecil, beban kerja yang kadang-kadang bikin kaki di kepala - kepala di kaki, temen entah di mana, sampai mabok ditanyain ‘kapan nikah’ dan sederet kesialan lainnya.