#BeraniLebih Berdamai dengan Masa Lalu




Pada suatu hari, seorang anak kecil tengah berjalan-jalan di area pelatihan gajah-gajah liar agar mudah dijinakkan dan bisa membantu aktivitas manusia. Alangkah herannya dia saat melihat seekor gajah besar, gagah dan kelihatan kuat, diam tak bergerak padahal salah satu kakinya hanya diikat seutas tali kecil. Nampak jelas, jika si gajah mau, tentulah ia dapat melepaskan diri dengan mudah.

Si anak kecil lalu bertanya pada ayahnya,

“Yah, kenapa gajah itu diam saja? Kenapa ia tak mencoba melepaskan diri?”

“Anakku, sejak kecil, salah satu kaki si gajah telah diikat dengan tali kecil. Dia pernah mencoba melepaskan diri, namun gagal. Hingga dia tumbuh besar, gajah itu telah meyakini bahwa dia tak akan mampu melepaskan diri dari tali kecil itu.”

 
http://kisah-renungan.blogspot.com/
***


Seperti gajah, aku juga merasa gagal berdamai dengan masa lalu. Seolah, sekali mengalami kegagalan, maka kegagalan itu menghantui hidup selamanya, tak akan mampu berubah. 

Tahun 2012, aku pernah mengikuti seleksi pertukaran mahasiswa ke Kamboja. Aku gagal di tahap wawancara. Rasa pedihnya abadi hingga seleksi lagi di tahun 2013. Aku memutuskan tidak mengikuti seleksi itu karena takut gagal lagi. Setelah pengumuman, aku baru tau, kalau ternyata peserta seleksi di tahun 2013 hanya sedikit jumlahnya. Temanku yang kemampuan bahasa Inggrisnya se11-12 denganku pun sukses lulus dan mencicipi menimba ilmu di luar negeri. Aku gigit jari dan berandai-andai .. seandainya aku berani mengikuti seleksi di tahun 2013..


***


“Ntan, ada lomba nyanyi nih. Gratis loh, pilihan lagunya juga banyak dan relatif mudah. Mau ikut?”

Aku spontan menggelengkan kepala. Teringat kejadian memalukan 2 tahun sebelumnya saat aku mengikuti lomba menyanyi dan .. fals. Saat pengumuman, aku baru menyesal, ternyata semua peserta lomba menyanyi itu mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan karena jumlah pesertanya sedikit. Arrgh! Lagi-lagi aku menolak rezeki karena ketakutan akan kegagalan di masa lalu.

Seringkali aku mengalami peristiwa ngenes semacam itu. Pikiran buruk semacam “Udah sih nggak usah belajar, pelajaran hitung-hitungan kayak gini aku pasti dapet C. Semester-semester kemarin juga begitu.” Dan benar-benar terjadi, nilai C menghiasi nyaris semua pelajaran hitung-hitungan semacam Kalkulus, Termodinamika, Gelombang Optik, Mekanika. Semuaaaa .. astagaah!

http://fiksi.kompasiana.com/

***

Aku nggak mau selamanya jadi seperti gajah yang diam tak bergerak padahal hanya ditahan tali kecil pada satu kakinya. Aku mau berdamai dengan masa lalu, berusaha move on. Jika tidak, aku hanya akan menjadi pengembara gagal di muka bumi ini. Masa sih hidup hanya sekali habis pula diisi dengan ketakutan yang bisa jadi hanya halusinasi?

Ini yang akan aku lakukan agar bisa #BeraniLebih berdamai dengan masa lalu:

1. Banyak membaca terutama biografi orang-orang sukses.

Aku belum pernah menemukan kisah orang sukses tanpa kegagalan. Malah, yang membuat mereka sukses tak lain dan tak bukan karena mereka pantang menyerah.

2.  Percaya bahwa keberhasilan ialah akumulasi dari setiap kegagalan.

Percaya atau tidak, ada teori yang mengatakan: setiap kegagalan yang kita alami akan mengantarkan kita semakin dekat ke pintu keberhasilan. Ada juga yang bilang, kegagalan dan keberhasilan ada dalam 1 koin yang sama. Tanpa gagal, tak kan ada keberhasilan.

3. Bersyukur dan jangan lupa bahagia.

http://www.vemale.com/



Twitter: https://twitter.com/Inokari_


https://www.facebook.com/lightofwomen/photos/a.689768644417701.1073741830.668299303231302/864009523660278/?type=1&theater





 #490 kata beserta judul

2 comments

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^