Kerja Keras Hari Ini, Untuk Menunaikan Mimpi di Esok Hari



“Wah. Gila bener nih Kak Pungky, udah jalan-jalan ke Kota B aja. Perasaan kemarin baru ke Kota Y deh. Kan main. Giliran aku kapan ya? Hmm hmm hmm..”

Ada satu masa aku begitu envy melihat media sosial Kak Pungky Prayitno – blogger senior *ciee yang waktu itu sedang sering-seringnya travelling dari satu tempat cantik ke tempat cantik lain di Indonesia. Berdasarkan hasil kepo-kepo bacain blognya, I know kalo semua itu didapetin dari satu hal : blogging. Blogging udah buka banyak kesempatan buat Kak Pungky. Blogging udah membawa dia melangkah lebih jauh. Aku pengen begitu juga? Banget! Aku juga ingin suatu hari nanti bisa travelling ke sana sini, pure dari hasil ngeblog. Sounds ambisius ato halu? xD

Lalu, bulan berganti, tahun berganti. Ada saat-saat di mana frekuensi ngeblogku turun sampai ke titik terendah – hiatus hingga berminggu bahkan berbulan. Namun, di lain waktu, aku menepikan rasa bersalah dengan mengeluarkan energi untuk ngeblog dengan ritme yang kencang. Membalas waktu-waktu  di mana aku tidak bisa menyentuh dashboard blog sama sekali. Meski tertatih, aku masih terus ngeblog hingga kini. Meski kadang lelah, aku tau benar kalo aku tidak ingin menyerah lalu kalah. Tidak. I’ll survive on this.

Budaya Sensor Mandiri Dimulai Dari Diri Sendiri


Budaya Sensor Mandiri Dimulai Dari Diri Sendiri
Pict milik penulis dari kegiatan Talkshow Blogger Bengkulu bersama Lembaga Sensor Film

“Intan sibuk gak sore ini? Temenin aku nonton Crazy Love yuk! Kita nonton bertiga sama Adit.”

Di suatu sore aku menerima pesan WA dari sahabat zaman kuliah, ajakan nonton film drama komedi romantic as always, sesuai genre favorit kami. Tentu aku tidak keberatan, apalagi Crazy Love (disamarkan) adalah film yang diangkat dari sebuah novel bestseller. Baca review yang sudah cukup banyak bertebaran pun, bikin aku semakin semangat untuk menonton film itu. Tapi WAIT, nontonnya beneran ngajakin si Adit, adeknya temenku itu? Wah, ndak bisa gaes. Adit baru berseragam putih merah, sedangkan di Crazy Love adegan kipas-kipasnya cukup banyak. Jahat banget rasanya kalo bikin si Adit ‘dewasa’ sebelum usia.

“Beb, adekmu kita ungsikan dulu gapapa? Titip di rumah nenek, boleh? Atau kalo gak ada tempat nitip, kita nonton film lain aee yang bisa ditonton semua usia.”

Julie’s Peanut Butter Sandwich, Menu Bekal Enak & Praktis



“Kerjaan kamu tuh enak banget ya Ntan. Ngomong doang terus digaji.”

Ngomong doang terus digaji.

Oke bhayk.

Rasa-rasanya Intan gak perlu memperlihatkan lembar tupoksi kan ya biar ngana tau kalo kerjaan penyiar bukan mangap-mangap doang? *esmosi wkkw. Ada satu hal yang jadi tantangan banget kalo jadi penyiar. Apa itu? Yoih, jam kerjanya yang super random. Kalo dinas malem pulangnya ya jam 12 malem banget. Nah, kalo dinas pagi, mulainya jam 5 kurang 5 menit banget. Yuhuuuuu. Itu mulainya loh beb. ketika ting tang ting tung musik opening udah bunyi, kebayang kan jam berapa aku otw ke kantor? jam berapa aku harus mandi & siap-siap? Termasuk juga nyiapin sarapan.

Yap, you’re right. Jam 4an pagi paling telat udah harus mandi & menyiapkan bekal sarapan. Menyenangkan yuuu.

Festival Payung Indonesia, Semarak Keindahan Penuh Warna

Festival Payung Indonesia, Semarak Keindahan Penuh Warna
Source : GenPI


Payung. Benda satu ini memang tidak bisa menghentikan hujan atau tiba-tiba menghentikan sinar matahari yang begitu terik. Tapi, satu hal yang tidak bisa dipungkiri kalau keberadaan payung bisa membuat kita menembus hujan & teriknya sinar matahari agar aktivitas kita tidak terhambat. Hujan turun, matahari bersinar terik, tapi aktivitas harus lanjut terus.

Eh, tapi sekarang ini, selain digunakan untuk membantu kelancaran aktivitas di segala kondisi, payung juga diandalkan sebagai properti foto loh. Coba deh lihat di Instagram, betapa banyak foto-foto kece yang menggunakan payung sebagai properti. Dari mulai payung warna warni, sampai payung yang transparan. Payung-payung ini sukses menjadikan sebuah foto terlihat lebih cantik dan menarik.

Cerita di Balik Nama Blog : Dipikirin Pakai Hati, Dipakai Sampai Nanti


Cerita di Balik Nama Blog : Dipikirin Pakai Hati, Dipakai Sampai Nanti


Meski sudah ngeblog sejak akhir tahun 2012, namun aku baru benar-benar menaruh perhatian serius pada dunia blogging sejak akhir tahun 2015 lalu. Keseriusan itu aku buktikan dengan mulai membeli domain pribadi agar lebih profesional & terpercaya. Alamat blog yang awalnya tidak terlalu dipikirkan pun, mulai dibenahi. Berpikir cukup lama, kira-kira apa nama blog yang enak dijaga hingga bertahun-tahun kemudian. Jangan sampe, bikin alamat abcd sekarang, bulan depannya udah ganti alamat jadi xyz. Wkwk

So far, blogku ada 3, meski yang terbaru belum ada isinya hehe. Yang pertama adalah blog ini, Inokari.com. Dulu, aku sempat punya blog yang alamatnya tuh panjaaang sekali. Intannovrizakamalasari.blogspot.com (pas aku tinggalin, alamat blog ini diambil orang huhu). Aku suka namaku, tapi kalo dijadiin alamat blog rasanya kurang menjual. Terlalu panjang & orang susah ingat, rentan typo juga pas diketik ya kan? Jadi yang aku lakukan adalah menyingkat nama panjangku menjadi Inokari. Jauh lebih simple & unik, yha. Karena soooooo many Intan di internet, sedangkan Inokari, kayanya Cuma yang satu ini.

Tips Bertahan Mengerjakan Job Blogging / Buzzering Berdurasi Panjang (Minimal 1 Bulan)



Pernah menerima job blogging ato buzzering yang dikontrak minimal satu bulan? Dengan tugas seabrek-abrek? Dengan form laporan bertumpuk-tumpuk?

Aku pernah, ada yang udah selesai & ada juga yang sekarang kerjaannya masih jalan. Beda banget rasanya sama job yang sekali lewat. Ada brief, action pengerjaan, isi invoice lalu sudah, tinggal duduk manis nunggu fee meleleh di rekening. Job berdurasi panjang lebih butuh effort & konsistensi. Dalam kurun waktu sebulan itu, mustahil banget waktu kita lowong semua. Ada saatnya di dunia nyata lagi riweuh (apalagi yang punya kerjaan utama ya kan), tapi job di ranah maya gabisa nunggu. Harus diselesaikan. Harus komit. Kalo gak sih bye!

Menikmati Pesona Budaya di Festival Buleleng 2018



Kalau bicara tentang Bali, memang tidak ada habis-habisnya. Selalu ada keindahan yang bisa dinikmati ketika kita berkunjung ke Bali. Termasuk juga kalau berbicara tentang bagian utara Bali yang punya magnet kuat untuk dilestarikan dan diperkenalkan pada banyak orang. Dengan menyatukan aspek pendidikan, sosial & lingkungan, hadirlah Festival Buleleng yang menarik minat banyak wisatawan untuk berkunjung ke kawasan utara Bali.

Menikmati Pesona Budaya di Festival Buleleng 2018
Source : Genpi

Festival Buleleng atau yang kerap dikenal dengan Bulfest pada tahun 2018 ini diselenggarakan pada tanggal 2 hingga 6 Agustus lalu di Singaraja, Bali. Warna warni semaraknya acara masih terasa & bikin gagal move on. Oh iya, pada festival kemarin ada banyak pameran yang dihadirkan, juga ada launching buku. Wow, sounds great!

Semarak Jember Fashion Carnival 2018



Di tengah banyaknya festival yang kini kerap diselenggarakan di banyak daerah di Indonesia, ada satu festival yang pesonanya sulit untuk dibantah, yaitu Jember Fashion Carnival 2018. Festival kece satu ini dari tahun ke tahun makin keren pelaksanaannya, makin megah. Pada tahun 2018 ini, tema yang diangkat adalah Wonderful Archipelago Carnival Indonesia. Kenapa tema itu yang kemudian dipilih? Tentu untuk memperlihatkan pada dunia indahnya pesona lautan Indonesia.


Semarak Jember Fashion Carnival 2018
Source : Genpi

Diselenggarakan pada 7-12 Agustus 2018, kegiatan Jember Fashion Carnival tahun ini persisnya berlangsung di mana? Yass. WACI di JFC 2018 berlangsung di Alun-alun Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ada 6 tema dari 6 daerah turut serta di perhelatan WACI. Yaitu DKI Jakarta yang mengangkat tema Abang None, Jawa Tengah dengan Solo Batik Carnival yang bertema Etnik Nusantara, Sulawesi Utara mengangkat Tenun Carnival, Bali mengangkat tema Pesona Lautan dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengangkat Putri Mandalika. Semuanya indah. Semuanya memesona. Tema-tema yang diangkat pun punya tujuan agar banyak daerah yang bisa tampil menunjukkan potensi & kelebihan yang dimiliki. Keren ya!