Secretary Kim, Sisi Bahagia Seorang Sandwich Generation

 


Kehilangan ibu saat masih kecil.

Pernah mengalami penculikan traumatis.

Punya keluarga yang kondisi keuangannya tidak baik, ayah terlilit hutang, kedua kakak terancam gak bisa melanjutkan kuliah, karena nggak mampu bayar.

Memutuskan langsung bekerja selepas SMA. Kerja keras kayak sapi perah. Pernah ada di momen yang waktu tidurnya hanya 2-3 jam sehari, lembur jadi makanan sehari-hari, pusing ngadepin bos yang perfeksionis. Nangis-nangis pengen resign aja, tapi langsung tobat ketika ingat ada hutang keluarga yang harus dilunasi, ada uang kuliah kakak-kakak yang harus dibayar.

STRESS GAK SIH?

 

Everyday Heroes : Menyeimbangkan Peran, Resilient Terhadap Tantangan

 


Salah satu bahan diskusi yang aku dan calon suami bicarakan sebelum menikah setahun lalu adalah .. 

“Apakah aku masih boleh bekerja jika nanti sudah menikah?”

Ini amat penting buatku. Karena aku belum pernah punya keinginan untuk berhenti bekerja. Aku senang bekerja. Apalagi 6 tahunan ini, pekerjaan & passionku berjalan beriringan. Selain untuk mencari uang, aku juga bekerja untuk mencari senang. Kalau ternyata jawabannya tidak boleh, aku perlu alasan yang amat sangat masuk akal & memang bisa aku terima, kenapa aku nggak boleh bekerja?

Tapi Alhamdulillah jawabannya ternyata boleh. Jadi diskusi pun bisa lanjut ke bagian-bagian lain tentang kehidupan berumah tangga. Seperti bagaimana pengelolaan keuangan nantinya, apakah akan menyatukan income atau seperti apa, kebiasaan hidup sehari-hari, dan lainnya. Kenal bertahun-tahun, lalu pacaran 2 tahun, bukan berarti bahasan yang begini bisa diskip begitu saja. Walaupun nyatanya pas menjalani, agak beda sama ekspektasi, seenggaknya kan udah pernah dijadiin bahan diskusi, tinggal dicari lagi titik tengahnya biar gak sama-sama emosi.

Untuk sebuah perjalanan yang semoga akan sangat panjang sampai menua bersama selama-lamanya, we can’t take it for granted. Butuh perjuangan. Nggak boong, kadang ada masa-masa di mana aku bener-bener jungkir balik struggling menjalankan peran sebagai perempuan bekerja & sebagai seorang istri di rumah. Aku nggak mau kerja setengah-setengah, kalo lagi di rumah pun aku gak mau nyari excuse untuk menghindari kewajiban-kewajiban aku. Memang sih, bukan hanya perempuan yang punya multi peran, laki-laki pun sama. Namun stigma dari society yang terlampau sering ngasih aturan begitu begini, sering melabeli jika ranahnya perempuan itu di urusan domestik saja. Kadang bikin pusing, tapi ya udahlah, let’s do our best & berbahagia tanpa harus jadi sosok sempurna. 

Menikmati 3 Produk Makanan Enak dari Aca Kumala

 


Bagiku, kesan pertama selalu istimewa.

Begitu pun ketika kali pertama mencicipi makanan. Lihat packagingnya, mencium aromanya, mencicipi aneka rasanya, lalu menentukan apakah makanan itu akan dipilih untuk dinikmati kembali di lain waktu atau tidak.

Akhir tahun lalu, aku berkesempatan nyobain basreng ikan dari Aca Kumala. Meski makanan ini katanya asli dari Bandung, tapi versi Bengkulu juga udah ada loh. Memanfaatkan bahan baku ikan yang di Bengkulu memang melimpah ruah. Sebelumnya aku udah pernah sih makan basreng, tapi ya biasa aja, gak keinget-inget lagi atau terlalu excited pengen makan dan makan lagi. Tapi beda sama basreng dari Aca Kumala, gurihnya, pedasnya, rasa ikannya yang pas, berpadu kriuk di mulut. Yummy!

Suami sampai bilang,

“Yang, order lagi dong!”

Review Scarlett Whitening Day & Night Acne Cream, Bantu Atasi Jerawat


Tiap kali brand Scarlett mengeluarkan produk baru, pasti hypenya luar biasa. Gimana nggak, Scarlett tuh konsisten banget menghadirkan produk-produk terjangkau dengan harga 75 K saja per item. Terus, produknya tuh bagus-bagus. Sejauh ini aku puas banget sama bodycare & facecarenya Scarlett. Setelah nyobain serum, kali ini aku excited banget mau nyobain whitening facial wash, juga day & night acne cream dari Scarlett.

FYI nih, selama ini aku nggak menggunakan day/night cream, melainkan menggunakan moisturizer, yang bisa digunakan baik siang maupun malam.

Apa hayo perbedaan/persamaan mositurizer dengan day/night cream?

Sebenarnya sih sama-sama pelembab yang tugasnya bikin kulit tetap terhidrasi, punya tugas mulia mengunci kelembaban dari rangkaian skincare sebelumnya. Bedanya, moisturizer nggak punya label day/night. Jadi bisa digunakan pada 2 waktu, siang & malam. Ada beberapa perbedaan juga di kandungannya sih. Kalo day cream biasanya ada kandungan SPFnya untuk membantu memproteksi dari sinar matahari, tapi penggunaan sunscreen tetap wajib loh ya. Nah, kalau night cream itu komposisinya biasanya lebih dikhususkan untuk memperbaiki struktur kulit. Pada malam hari, kulit menjadi lebih responsif terhadap skincare & penggunaan skincare yang rutin tentu aja bisa membantu sel kulit beregenerasi secara maksimal. Jadi jangan males skincarean malem-malem yak. Ngantuk pasti, tapi demi kulit impian, semangat!