3 Keuntungan Cuci Baju Sendiri vs Laundry





Meski masih single dan belum direcoki dengan urusan ini itu, tapi kadang kala waktu 24 jam juga terasa kurang bagiku. Kerjaan di kantor dan project dari ranah blogging kadang tumpuk menumpuk menjadi gunungan to do list. Bikin susah fokus mau menyelesaikan yang mana duluan, seolah-olah mereka bikin grup paduan suara dan nyanyi bareng  ‘ayo kerjakan aku! Ayo kerjakan aku!’. Haduh!

Itu lah kenapa sebisa mungkin aku meminimalisir pekerjaan yang bisa untuk tidak dilakukan. Untuk urusan memasak misalnya, untuk sementara ini, aku lebih memilih untuk memasak nasi saja dan membeli lauk pauk di luar. Habisnya repot dan memakan banyak waktu dan tenaga kalo mau masak lauk segala. Padahal kan makannya cuma sendirian. Kecuali kalo nanti, udah ada mas-mas ganteng yang minta dimasakin sekalian disuapin *halah haha

Sedangkan untuk urusan pakaian, sejauh ini aku masih memilih mencuci baju sendiri ketimbang menggunakan jasa laundry. Ada beberapa alasan ..

1.     Durasi waktu yang cenderung lama

Menggunakan jasa laundry, nggak bisa suka-suka kita, pagi nganter baju kotor terus sorenya baju udah bisa diambil dalam kondisi bersih, wangi dan rapi. Oh nggak bisa. Semakin cepat proses yang kita inginkan, biasanya akan semakin mahal kocek yang harus dikeluarkan.

Gimana kalo bajunya mau dipake sekarang terus belum kelar dicuci? Haish repot! Mending cuci sendiri aja.


2.     Tidak ada jaminan keamanan

Well, nggak ada jaminan kalo di laundry, baju kita bakal diperlakukan eksklusif, dicuci terpisah sama baju-baju pelanggan lainnya. Kecuali kalo bayar pake tarif khusus sih mungkin, tapi kalo bayar pake tarif reguler, mintanya jasa yang ekstra kan ga lucu. Ya kan? Kebayang ga itu baju-baju kotor entah milik siapa tumpuk menumpuk menjadi satu? Rela? Hiyaaa.


3. Butuh mengeluarkan budget lebih untuk laundry

Lebih mahal mana, budget untuk menggunakan jasa laundry atau nyisihin uang buat beli mesin cuci, hayo?

Kelihatannya lebih murah pake jasa laundry kan ya. Tapi kalo dihitung-hitung dengan seksama, lebih enak nyisihin uang untuk beli mesin cuci, kali. Toh, mesin cuci bisa dipake bertahun-tahun. Apalagi kalo beli mesin cucinya pake sistem kredit.

Terus, terus terus, sekarang ini ada satu mesin cuci  keluaran Sharp yang bikin mupeng : Mesin Cuci Front Loading Sharp. Bisa ceki-ceki detailnya di sini. Kalo pake mesin cuci yang satu ini, proses mencuci akan cepat dan hemat energi. Dengan fitur eco logic system, mesin cuci dapat mendeteksi jumlah cucian dalam tabung yang dapat menghemat penggunaan air dan listrik. Jika menggunakan suhu normal dalam proses pencucian, daya listrik yang dibutuhkan hanya 200 watt. Bakal ngebantu banget buat hemat listrik.





Berikut beberapa fitur keren yang dimiliki Mesin Cuci Front Loading Sharp :

-Quick Wash

Mencuci dengan cepat sehingga tidak menggunakan banyak waktu untuk mencuci dengan hasil yang baik.


-Boomerang Cabinet Design

Dengan fitur terbaru meredam guncangan dan suara yang terajdi pada saat pencucian.


-Eco Logic System

Mendeteksi jumlah cucian yang masuk kedalam tabung. Apabila jumlahnya hanya setengah dari kapasitas maksimal mesin cuc, maka konsumsi listrik akan diturunkan sebanyak 50%, begitu juga dengan konsumsi air dan durasi pencucian akan berkurang. Sehingga dapat menghemat uang, menghemat waktu, dan energi.


-Low Wattage

Dengan penggunaan suhu air yang standar 30 derajat hanya membutuhkan daya listrik 200 watt untuk pencucian secara normal.


Haiyaaaa.. mantep banget kan! Dengan Mesin Cuci Front Loading Sharp mencuci bakal lebih mudah, cepat sekaligus hemat. Komplit! Harganya juga terjangkau, hanya Rp 3.484.150,- saja jika kita membeli si mesin cuci di toko ES.id 

Btw, apa aja sih keuntungan belanja di toko ES.id? Wah, banyak keuntungan, sis!


-Barang-barang original dan bergaransi resmi

- Pembayaran bisa dng kartu kredit dari 17 bank ternama, cicilan kartu kredit sampai 24 bulan, bank transfer, E-banking , Leasing/Cicilan tanpa kartu kredit dng HomeCredit (30 menit approval saja)

- Garansi bisa diperpanjang dng pembelian Extended Warranty

- Pembelian AC berikan instalasi di rumah pelanggan

- Untuk area Jabodetabek jasa pengantaran paling mahal hanya 30 ribu saja, tidak perduli sebesar/seberat apapun barang yang dipesan

- Bisa diambil di 10 toko terdekat di area jabodetabek

- Pilihan barang lebih dari 5000 produk

- Barang yg anda jumpai di toko online mempunyai spec dan image seperti yang pelanggan jumpai di toko ES



Selamat belanja-belanja! :D

Ini Bukan Cinta Buta, Jika Kamu Mau Sedikit Gunakan Logika!



Sejak lulus kuliah S1 setahun lalu, aku mulai merasa banyak kode-kode garis keras yang dilayangkan untukku dari pihak keluarga, terutama ibu. Mereka gregetan, kok waktu SMA gonta ganti pacar melulu, pas udah ‘berumur’, udah selesai kuliah, udah kerja pula, malah nggak kelihatan bawa gandengan? Ada apa? Ada yang salah kah? Apa Intan pernah kejebak cinta buta lantas trauma?

Seriously, kalo boleh pinjem pintu kemana saja milik Doraemon, salah satu dari beberapa hal yang ingin aku perbaiki di masa lalu adalah : nggak kejebak cinta buta.

Ngapain sok-sok iye cinta mati sama si anu si itu, padahal rasa yang dipunya nggak lebih dari sekedar gejolak hormon remaja yang sedang haus perhatian melimpah?

Ngapain buang-buang air mata ketika si dia ketahuan selingkuh, lantas minta balikan pula?

Ngapain coba menghabiskan berhari-hari bahkan berminggu waktu untuk mengurung diri dengan mengatas-namakan ‘masa berkabung karena patah hati’? Haish! Please. Itu adalah fase-fase suram yang beneran ga pengen aku ulangi lagi. NO NO NO!

Tapi syukurlah, cerita itu udah tertinggal di hari kemarin. Meski sesekali masih menyesali diri, setidaknya aku yang sekarang udah melangkah maju. Udah ga mau terburu-buru mengiyakan gejolak kupu-kupu, hanya untuk menangis sesenggukan kemudian. Lagipula, cinta itu seharusnya mampu membuat siapa pun menjadi sosok yang lebih baik, lebih bahagia, lebih produktif. Kalau malah berember-ember air mata, hari-hari penuh frustasi, bertimbun-timbun rasa insecure yang didapat saat menjalin hubungan, udah jelas ada yang salah. Itu bukan cinta, melainkan logika yang sedang mati rasa.  

Lantas, apa saja yang menjadi parameter seseorang yang terjebak cinta buta? Coba deh baca artikel ini : Cinta Buta dengan Pacar? Kenali Tanda-Tanda Berikut agar Kamu Tidak Terjebak di Dalamnya! Coba cek, apakah kita terjebak dalam jebakan cinta buta atau masih dalam lingkup hubungan yang sehat? Syukur-syukur jika ada di hubungan yang sehat ya, jika tidak, mending buru-buru melepaskan diri, meski berat, namun melepaskan diri dari cinta buta ini hukumnya WAJIB. Karena jalan hidup yang terentang panjang ke depan, ditentukan dari keputusan-keputusan yang kita ambil di masa kekinian. Termasuk menyoal tentang cinta-cintaan ini.

Lantas, jika sedang terjebak cinta buta, kan bukan perkara gampang tuh buat keluar, apa dong yang harus dilakukan? Aku punya beberapa tips yang praktik-able.




Langkahkan kaki lebih jauh, melihat dari sudut pandang yang lebih luas, serta bekerja lebih keras adalah kombinasi paling dahsyat untuk lepas dari jerat cinta buta. Fokuslah bekerja, geluti passion, sisihkan gaji untuk liburan seru bareng sahabat dan keluarga. Seiring dengan mata yang terbuka, semoga logika kita juga mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Kita akan melihat sosok-sosok menawan yang lain, hal-hal hebat yang selama ini luput dari pandangan, juga kesempatan-kesempatan keren yang ternyata luar biasa melimpah di luar sana.

Yakin masih mau tenggelam dalam perasaan yang begitu-begitu saja?  



Kita hidup nggak sendiri. Ada keluarga, ada sahabat, ada masyarakat. Meski ada ungkapan ‘kita nggak bisa menyenangkan semua orang’, tapi kita tentu tahu ada etika dan norma yang mengatur jalannya semesta. Coba tanya pada diri sendiri, apa membuat jalan cintamu begitu rumit dan sempit?

Ada kah cara yang menyalahi norma?

Ada kah pihak yang kau sakiti hatinya demi mereguk bahagia yang ingin kau kecap sendirian saja?

Ada kah suara dari hati kecil yang kau ingkari kebenarannya?

Jika jawabannya ADA, itu tandanya ada jalinan asmara yang perlu ditinjau ulang.




Tak ada yang abadi di dunia ini, termasuk sebongkah perasaan bernama cinta. hari ini boleh jadi cinta, esok lusa belum tentu. Itu pun jika perasaan yang dipunya benar-benar cinta dalam arti sesungguhnya. Kadang, ada perasaan-perasaan lain yang serupa tapi tak sama dengan cinta, entah itu berwujud kagum, rasa ingin memiliki, rasa ingin dilindungi dan diperhatikan, rasa kasihan. Beda tipis. Kadang keengganan menganalisa rasa, adalah sumber petaka.

Jangan terlalu mendewakan perasaan. Bisa jadi sebongkah rasa yang kita punya sekarang, esok lusa bertransformasi menjadi secuil, lantas mendebu. Tak ada yang tahu.



Apa menariknya belingsatan karena terjebak cinta buta dibanding dengan kasus kelaparan tak berkesudahan dan kawasan kumuh yang digusur di luar sana? Atau peperangan yang tak kunjung usai di negara bagian lain? Kasus kebakaran hutan yang dari zaman A sampai Z belum ditemukan solusinya?

Malu rasanya kalo kita sebagai anak muda yang masih sehat-sehat aja malah menghabiskan energi buat mewek dan baper all day long. Mending bantu kasih pencerahan buat dunia. Duileee berat. Ya udah, mari mulai dari hal yang paling ringan. Kasih pencerahan buat diri sendiri dulu lah minimal. Dengan belajar hidup disiplin, tidak main-main menekuni hal positif yang disukai, care dengan lingkungan sekitar, mematuhi norma dan etika yang berlaku – sekedar buang sampah pada tempatnya, misalnya, itu udah nolong banget untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.

Hal-hal besar yang luar biasa selalu dimulai dari hal kecil yang sederhana.


--

Makin ke sini, memang tak gampang mencari sosok yang bisa membuat nyaman dan lepas dari perasaan insecure. Bukan pilih-pilih, tapi kecenderungan untuk lebih hati-hati memang meningkat pesat ketimbang di masa remaja. Daripada salah langkah, salah menjatuhkan hati, lebih baik mengeluarkan energi ekstra untuk menjaga hati baik-baik kan ya? Lagipula, haloo deloo.. aku baru mau masuk 23 tahun. Belum dikejar waktu. Masih punya energi melimpah untuk mengerjakan hobi, merintis karir, menerbangkan sayap untuk menggapai pencapaian setinggi-tingginya.

Eh tapi, ini bukan berarti menutup diri kalo seandainya setahun, dua tahun ini ketemu sama calon yang cocok dan baik hati kok. *uhuk







5 Tips Agar Produktif di Tempat Kerja Tanpa Mengganggu Keberlangsungan Hobi


Juni, Juli, Agustus, September, Oktober ..

Oh my!

Nyaris 5 bulan ini, aku merasa ditelan bulat-bulat oleh kesibukan, jungkir balik, lari dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Jadwal siaran yang mendadak padat dengan ritme yang lompat dari pagi, siang, sore malem, ditambah event-event yang juga harus dipikirin. Awalnya aku nyoba menikmati sambil beradaptasi dengan kesibukan baru, tapi makin ke sini kok ya makin nggak happy. Energi terkuras, bawaannya sensitif dan pengen marah aja karena efek badan yang capek. 


Mengatur Ulang Prioritas Agar Kembali Produktif di Ranah Nyata dan Maya

Lucunya, dengan ritme kerja yang begini, aku malah nggak ngerasa produktif. Baru kali ini di sepanjang perjalanan aku jadi penyiar sejak akhir tahun 2012, aku mual melihat microphone & mixer. Rasanya bosan, males ngomong, kehabisan bahan. Alamak gawat! Padahal beberapa tahun lalu aku pernah maksain siaran di saat sedang sakit typus. Mual sih, tapi bukan mual karena lihat microphone melainkan karena bawaan penyakit. Waktu itu gak ada yang tahu aku sakit kecuali ibu Mis, bos aku, itu pun karena beliau main ke studio dan ngelihat aku lagi tiduran sambil merintih-rintih gaje di lantai studio. Itu pas 2 lagu + iklan dan jingle lagi diplay, pas calling aku sih masih tetap ceria seolah ga ada apa-apa. *dunia penyiar kadang penuh dengan sandiwara. haha.

Rasa-rasanya baru kali ini pula lah, aktivitasku di dunia maya nggak hanya jalan di tempat, melainkan mundur teratur. Aku nggak pernah lagi nulis di blog, kecuali kalo ada tawaran job review. Jadi host blogtour di blog buku pun udah lama absen. Jangan tanya alexa rank, juga DA & PA. Plus media sosial nggak keurus. Ngerasa bersalah gak sih?

Apalagi bulan Oktober ini, aku baru aja memperpanjang domain untuk blog-blogku. Kalau inget lagi gimana awal membangun blog ini di pertengahan tahun 2013 lalu, lalu beli domain 2 tahun kemudian, sedih yes kalo ngebiarin  blog ini terbengkalai. Belum lagi kalo sedang iseng buka facebook, melihat temen-temen blogger yang makin melejit pencapaiannya, ada perih yang aku rasakan. Aku tahu itu bukan sebagai iri – karena dulu melihat pencapaian temen-temen malah aku baik-baik aja, ikut senyum semringah dan kasih selamat. Ini nggak lebih penjelmaan dari rasa bersalah sama diri sendiri. Kenapa nggak bisa mengatur waktu dengan lebih baik agar bisa mendapatkan pencapaian yang sama?

Apa aku nggak pernah punya wakyu luang? Ya punya lah! Aku masih single, kerja di kantor juga sebenernya hanya 7,5 jam sehari (belum ditambah dengan tetek bengek ana inu anu). Tapi saat punya waktu luang, aku menenggelamkan diri dengan buku-buku bacaan yang beberapa waktu lalu aku terima dari teman penyiar di RRI Jakarta. Salah satu buku yang aku baca adalah And the Mountains Enchoed karya Khaled Hosseini. Bukunya tebal, menguras perasaan sampai sukses bikin aku begadang sampe jam 1 dinihari padahal besoknya siaran pagi. Nyahahah.


Dikirimi buku sama kak Yudi Ismail. Thankya kakak baik!

Itu sih masih mending, karena baca buku masih masuk di kategori kegiatan bermanfaat. Di lain hari, aku menghabiskan waktu luang dengan menonton maraton drama Korea, Oh My Venus. Berjam-jam sampe 6 episode sekali nonton. Kost udah kayak kapal pecah, bekas camilan berserakan, baju kotor  numpuk. Hasilnya adalah bukan ngerasa fresh sama sekali melainkan kadar stress malah meningkat. Miris!

Oh ya ya, belum selesai! Jadi ceritanya karena mau dapet penghasilan tambahan buat beli si Asus Transformer, aku belajar jualan gambar. Jualan gambar? Iya.. maksudnya jadi reseller gitu. Kan modal promosi gambar doang tuh. Laku? Ada laku sebiji, itu pun untungnya kepotong sama biaya transfer antar-bank. Ada juga yang pesen tapi minta dibayarin dulu sama akika. Padahal kaaannnnn .. ATMku lagi kosong. Zzz!! Gini, bukan aku meremehkan diri sendiri dalam hal berjualan. Pertanyaannya adalah : kenapa harus jualan buat nyari tambahan uang jajan? Blog-blog ini padahal kalo dikelola dengan baik dan mencapai standar DA, juga menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan nominal lumayan. Ada-ada aja emang kerjaan orang kurang kerjaan!

Ah ya sudahlah, percuma menangisi susu tumpah, ga bakal bisa diminum lagi pun. Percuma sedih melihat 5 bulan belakangan ini, mending sekarang nyari cara gimana caranya bisa membalikkan keadaan. Dari yang awalnya sibuk ga jelas, berbalik menjadi nyantai tapi produktif.


1. Ada batas antara urusan pekerjaan di kantor dengan kehidupan pribadi

Kalo ada jenis orang yang nggak tegaan, maka aku adalah salah satunya. Kadang aku sering mengorbankan diri sendiri sekedar untuk menjamin kerjaan kantor berjalan lancar. Ditambah dengan adanya  pikiran ‘ya udah sih, aku aja. Toh masih single ini, nggak ada yang nungguin di kosan jugak!’ Sini aku kasih tau, sok baik kayak gini nggak bakal menghasilkan apa-apa kecuali : LETIH. 7,5 jam adalah batas maksimal kerja di kantor. 

Apakah batasan waktu itu menjadikan kita sebagai karyawan yang hitung-hitungan sama kantor? Nggak loyal? NGGAK. Kerja berlebihan hanya bakal bikin mood jelek, kerja jadi nggak maksimal, stress, bosen. Kita butuh istirahat, butuh waktu untuk mengerjakan hobi, butuh waktu untuk melihat dunia lain selain kantor.

Solusi : manfaatkan waktu 7,5 jam di kantor dengan sebaik-baiknya. Siaran dengan penuh semangat, kasih informasi yang bermanfaat, play lagu-lagu enak, bikin naskah siaran, bukukan data nomor telepon penyiar, laporan siaran, edebreh edebreh. Jangan campur adukkan waktu di kantor untuk ngegosip (amit amit), blogging, nonton drama Korea apalagi! LoL


2. Susun to do list menjelang tidur lalu jalankan. Jangan tergoda dengan aktivitas lain yang lebih menarik!


Setiap alarm di pagi hari bunyi, aku selalu buka mata, ngumpulin nyawa, sambil mikir ‘hari ini aku ada jam siaran ga ya? ada sesuatu yang dikejar deadline ga ya? ada janji ga ya?’ Kalo jawabannya nggak, nggak, dan nggak, bisa dipastikan aku bakal molor lagi, karena selain makan enak, baca buku dan blogging, molor berjam-jam adalah hobiku. Wkwk

Dengan adanya to do list yang jelas, kita bakal lebih semangat memulai hari. Sibuknya kita juga bakal lebih terkelola. Nggak asal gedabrak gedubruk ngerjain segala sesuatu yang terlintas di kepala doang. Nulisnya gampang, praktiknya pasti susah. Tapi ganbatte!! Demi masa depan yang lebih cerah. Hoho

Solusi : tulis to do list yang detail tapi masuk akal. Lebih kece jika dilengkapi dengan keterangan waktu bahkan perkiraan durasi pengerjaan. Meski menggoda, jangan sesekali menunda pekerjaan. Semakin cepat menyelesaikan to do list, semakin cepat pula bisa segera melakukan hal-hal yang disukai.



3. Membatasi diri menikmati hal-hal yang disukai agar tidak mengganggu aktivitas lainnya

Makan enak sambil haha hihi sama temen, baca buku sampe lupa waktu, nonton drama Korea sambil jejeritan gemes adalah hal-hal yang aku sukai. Hal-hal ini kadang bikin lupa waktu. Eh bukan kadang sih, tapi nyaris selalu. Heuheu. Masa aku pernah nongkrong sampe 3 kali sehari. Pertama ngebakso, lanjut di kedai yang jualan minuman buble-buble terus makan pempek. Nggak sehat banget ih! Waktu habis uang pun semaput. Boleh-boleh aja nongkrong, asal inget waktu. Seminggu sekali sih bolehlah. Sehari 3 kali? Ngana pikir tukin ngana udah cair? Nyahaha.

Sama buku, aku pun kek gitu. Kalo udah baca, susah berhenti. Tapi nulis review males. Wuuu.. sama lah kayak drakor, begitu mulai susah banget berhenti. Nah untuk itu aku kasih batasan sama diri aku, sehari ga boleh lebih baca 100 halaman buku, ga boleh nonton lebih dari sejam. Kalo lebih? Hidup aku bakal berantakan pasti. Lupa makan, lupa nyuci, lupa kalo ada blog yang mesti disayang-sayang. Beraaat, tapi ya masa Intan ga bisa sih nahan diri untuk kebaikan diri sendiri? Ganbatte!!


4.Tidur lebih awal, bangun lebih awal.

Udah sadar sejak lama sih sebenernya kalo aku sendiri termasuk morning person. Di pagi hari, energi aku melimpah ruah, bisa nulis dengan lancar, bisa ngeblog dengan tenang, pikirannya lebih adem. Tapiii.. karena beberapa waktu ini aku dan temen-temen terpaksa merasakan siaran malem tembak subuh, hidup aku kacau balau. Baru bisa tidur jam setengah 1 dinihari, jam 4 subuh udah bangun, terus kelar siaran baru deh bisa balas dendam : bobo siang sampe 5 jam. Haiyaa ngeri!

Tapi untunglah ya, mulai November sebentar lagi, bye bye siaran malam. Pola tidurku bisa dibenerin lagi Insya Allah! Jam 10an udah tidur kayaknya bisa lah ya, jadi pagi-pagi bisa nulis dengan tenang kayak dulu. Bismillah.



5.Matikan smartphone !

Yay! Karena smartphone adalah gangguan terbesar untuk produktif. Pesan-pesan yang menuntut dibaca, updatean di sosmed yang minta dikepoin, dering-dering yang mengganggu. Rencananya aku mau beli satu smartphone lagi, mau dipisah antara urusan kantor sama urusan pribadi. Blogging masuk ke urusan pribadi lah ya. hihi. Jadi, itu smartphone yang buat kerjaan kantor ya hanya aktif pas di kantor doang. Pas di kost, aku mau fokus hanya buat urusan pribadi, termasuk lah itu blogging.


Semoga dengan menyusun ulang prioritas seperti ini, aku bisa lebih produktif tapi nggak capek-capek gaje dan pastinya tetap happy. Ganbatte!! :D


Rita Asmaraningsih : Lifestyle Blogger dari Palembang yang Hobi Jalan-jalan




Rita Asmaraningsih. Nama blogger senior satu ini sama sekali tidak asing di telinga. Aku sudah ‘mengenal’ mba Rita jauh sebelum dunia blogging seriuh sekarang. Zaman-zaman ngeblog masih didominasi oleh postingan curhat maksimal yang sekaligus diikutsertakan dalam giveaway. Yap, awal kenal mba Rita ya karena sama-sama sering ikutan aneka giveaway di masa lampau. Selain itu, karena mba Rita rajin banget blogwalking, nama beliau jadi melekat erat di list teman-teman blogger yang ndak pelit ninggalin jejak. 

Waktu berlalu. Barangkali aktivitas blogging era kekinian sudah bergeser dari posisi semula. Tapi bukan masalah. Selagi konten yang disajikan semakin ciamik, semakin berisi dan semakin informatif, sah-sah saja jika tulisan yang dulu tidak disangka-sangka akan menghasilkan pundi-pundi rupiah, malah menjadi side job yang menyenangkan. Itu pun diakui mba Rita. Blogger Palembang yang hobi jalan-jalan ini sudah terjun ke dunia blogging sejak November 2009, namun baru menggunakan domain berbayar di awal tahun 2015. Sekitar 4 bulan kemudian, tawaran job review pun mulai berdatangan. Asyik! Tidak ada yang lebih menyenangkan selain hobi yang dibayar, kan? 




Di dunia nyata, mba Rita disibukkan dengan pekerjaannya sebagai abdi negara alias PNS di sebuah instansi pemerintahan. Tentu bukan hal mudah untuk menyeimbangkan antara urusan pekerjaan agar tetap bisa selaras dengan kegiatan blogging. Aku pun mengalaminya. Berbulan hiatus karena gagal menemukan celah untuk bercumbu dengan kata-kata. Lena ditelan kesibukan namun sekaligus resah jika ingat ada dashboard blog yang menganggur, ada media sosial yang lama tidak dioptimasi. Tapi mba Rita punya trik sendiri agar tetap seimbang antara maya dengan nyata, tidak suntuk karena pekerjaan, sekaligus bisa mengembalikan suasana hati dan otak menjadi segar kembali. Trik tersebut tak lain tak bukan adalah .. travelling!

Coba tengok blogpost-blogpost di blog blogger yang tulisannya pernah mejeng di majalah Gadis dan Anita di era tahun 1997an ini, teramat banyak tulisan mengenai jalan-jalan. Dari mulai menjejakkan kaki di Pulau Dewata hingga mengeksplorasi Bumi Rafflesia aka Bengkulu, kota kesayanganku. Waiya, mba Rita sudah pernah mengabadikan keelokan Pantai Jenggalu hingga gagahnya Benteng Marlborough, loh. Atau coba deh mampir ke instagram mba Rita, mata kita akan dimanjakan dengan serba serbi pemandangan yang kece luar biasa. Duh, jadi pengen jalan-jalan juga ga sih? 



Nah, kata mba Rita kalo kita mau jalan-jalan, jangan lupa siapin pakaian anti ribet. Apa itu? Jeans dan t-shirt dong. Hihi. Praktis dan bebas kusut. Cocok banget dijadikan seragam andalan saat travelling. Oh iya, saat perjalanan jauh, jangan lupa siapin banyak biskuit. Kalo laper, tinggal kunyah-kunyah biskuit aja. Praktis dan hemat. Daripada harus jajan sembarangan di jalan kan?

Kalo dulu mba Rita banyak mengikuti kontes-kontes berupa giveaway, sekarang mba Rita pun masih menggemari kompetisi, hanya beda bentuknya saja.. Buktinya beberapa waktu lalu, mba Rita memenangkan lomba TTS Gramedia Palembang. Whoaa kece! Nggak hanya itu, mba Rita yang mengaku sudah jatuh cinta dengan amat dalam terhadap dunia blogging ini juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan keren seperti misalnya seminar parenting dan ASUS ROG Raodshow Palembang. Cihui kan? Semangat mba Rita nggak kalah loh sama anak 20an tahun. Tetap aktif dan produktif!

Mau lebih kenal sama mba Rita, sang lifestyle blogger? Ayo berkunjung ke blognya dan kepoin sosmednya. :D


FB : Rita Asmaraningsih
Instagram : @asmaraningsih
Twitter : @RASmaraningsih