Tumpukan Hadiah dari Pak Pos (Dulu dan Kini)



Haiii ..

Sebelum cerita panjang kali lebar kali tinggi, Intan pengen ngucapin selamat Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT), yang jatuh kemarin (27 September 2014). Semoga tetap dan makin kokoh berdiri ditengah gempuran persaingan jasa komunikasi sekarang ini. Telat sehari sih ngucapinnya, tapi lebih baik telat daripada nggak sama sekali kan? *maksa *alibi

Omong-omong tentang Pos dan segala hal khas tentangnya (pak pos, seragam orange, perangko, dll), aku jadi pengen bernostalgia sejenak. Mengenang hari pertama berkenalan dengan kantor pos dekat rumah dan seisinya.

Sejak kecil (usia 5 tahunan), aku sudah diperkenalkan dengan beragam lomba, baik di dunia nyata (secara langsung), seperti lomba menyanyi anak, lomba foto, mewarnai, dan lainnya. Juga lomba yang tidak langsung. Tidak langsung, maksudku melewati perantaraan jasa pengiriman barang : Pos. Seperti lomba menulis anak, lomba menyusun puzzle, lomba kreasi barang lucu dari kotak susu. Lomba-lomba semacam itu biasanya diadakan oleh majalah anak langganan, atau diadakan oleh perusahaan makanan besar. Ibu bilang, aku harus terbiasa mengikuti kompetisi, agar mental tangguhnya terbentuk sejak dini.

Pedihnya Kehilangan Nikmat Sehat



Sebenarnya sejak seminggu lalu tulisan bertema “kehilangan” telah terketik rapi di tumpukan draft tulisan, menanti dipoles, menunggu dilengkapi foto dan gambar yang sekiranya akan membuatnya lebih hidup. Namun apadaya, saat nikmat sehat dicabut, sekedar untuk menggerakkan tubuh saja aku tak punya energi, apalah lagi untuk poles memoles tulisan?

Dan sore hari ini, di hari ke-22 bulan September, aku merasa denyut di kepala dan mual di perutku perlahan hilang. Ini waktu yang tepat untuk kembali melongok draft tulisan kan? Aih, tapi saat melihat tulisan tentang “kehilangan” yang seminggu lalu ku tulis, aku memutuskan untuk menggantinya dengan kehilangan yang baru-baru ini kurasakan.

Kenapa?

Karena sungguh, kehilangan nikmat yang satu ini, seakan menggerogoti semua kenikmatan lainnya. Kehilangan nikmat yang satu ini, tak hanya merampas daya, namun juga bahagia. Letih, perih, pedih ..


***


Bulan Juli lalu, ditengah hiruk pikuknya KKN dan padatnya jadwal siaran, aku terserang demam berdarah. Lupakan rasa sakitnya, tanyakan padaku seberapa besar rasa panikku saat penyakit itu menyerang. Ampun! Tak terbayang bagaimana aku bisa tenang ongkang-ongkang kaki di ranjang lebar, ditemani tumpukan majalah lama dan gunungan makanan buatan ibu. Aku tentu tak akan tenang berhari-hari, berminggu-minggu, sampai penyakit itu hilang.

Ikan Sejerek, Bere Secupak


Senja di sekitaran Pantai Panjang Bengkulu, terukir cantik. Orange langit, matahari yang perlahan menenggelamkan diri, deburan ombak yang bergerak lincah, merupakan kombinasi keindahan yang lebih dari mampu untuk memanjakan mata, menyejukkan hati. Namun sayang, simfoni alam yang manis itu tak mampu membuat Yara mengukir senyum.

*minjem hasil jepretan Nidia (temen ngoceh di Swaraunib)

*minjem hasil jepretan kak Dika (partner kerja di LPP RRI)

“Eh Ra, kamu kenapa sih? Katanya kangen sama aku, pengen cerita-cerita, tapi dari tadi cemberut melulu. Kenapa?” Titin yang semula asyik dengan jagung bakar pedas manis dan es kelapa pesanannya, akhirnya sadar kalau sedari tadi wajah Yara diselimuti mendung. 

Ucapan Terimakasih yang Tertunda


World,

Akhir-akhir ini, Intan beneran ngalamin sibuk yang bener-bener sibuk. Pulang KKN di akhir agustus, lalu siaran tanpa libur *karena udah banyak bolong siaran pas KKN* sambil main-main ke acara Festival Dol dan Bintang Radio : 2 event besar gawean RRI Bengkulu tahun ini. You know what, di RRI kesayangan ini, satu pihak bikin acara, maka yang lain kudu dateng juga *meski sekedar meramaikan aja

Selang beberapa hari kemudian, RRI Pro 2 ngadain event tahunan : Pro Point, ada lomba penyiar (pro dj), lomba nyanyi (akustik pro) sama parade band indie (pro indie). Intan kebagian tugas jadi sekretaris. Meski ‘cuma ngetik-ngetik’ aja, capeknya jangan ditanya. Nah, pas malam puncak Pro Point (malam minggu kemarin), acaranya selesai lewat tengah malam. Kamu tau, Intan baru nyampe kost pukul 02.00 dinihari. Masya Allah, ngeri-ngeri kalo sampe kena demam berdarah lagi :((

Kelar Pro Point, Intan berjibaku sama laporan KKN, terus ujian hari senin kemarin. Alhamdulilah, semuanya dimudahkan. Eit, selepas itu mbak bot hilang suara gara-gara kebanyakan teriak pas Pro Point, alhasil Intan yang gantiin. Malam besoknya selang malam besoknya lagi emang jatah Intan yang siaran malam. Duhh, begadang all night ceritanya ini T.T Dan besok, 11 September, adalah hari radio. Intan dinas subuh, lanjut upacara, balik siaran lagi, ikut sulut-sulut obor, terus acara hiburan yang entah sampe jam berapa.

Pengumuman Pemenang Kuis Berhadiah Pulsa (Agustus 2014)


Assalamualaikum ..

Hai hai hai, masih inget sama kuis yang Intan adakan tempo hari di sini? Aha, janjinya diumumin tanggal 7 kemarin, eh tapi apa daya waktu yang Intan punya seminggu kemarin emang nggak ngasih izin bahkan buat sekedar ngintip dashboard blog *ntar Intan bakal ceritain apa yang terjadi sampe Intan betah (terpaksa betah) ninggalin blog nyaris 20 hari lamanya

Langsung aja ya, meskipun Intan nggak menang dalam ajang kontes foto selfie yang diadakan kak Kevin, tapi Intan nggak akan mungkir buat ngirimin pulsa 5 ribuan buat 7 orang beruntung yang udah ikutan kuis kemarin hari.

And here they are ..

1) @SePrIzAh

2) @argalitha

3) @meliarawr

4) @Karunia_Sambas

5) @umimarfa

6) @ulfavera_marisa

7) @tyanlicious

Selamat buat para pemenang, kalian akan Intan hubungi langsung via twitter. Insya Allah pulsanya akan segera dikirim, setelah nomor ponsel pemenang diterima semua :))