Snowball Kece dari Kak Yunika




Haloooo.. adakah yang kangen Intan? Adaa dong! Kalo nggak ada, kita ada-adain aja deh :p Btw, maaf yak, Intan belum bisa sering update blog. Insya Allah lusa, Intan bakal bertarung menghadapi test seleksi PBPNS RRI 2015. PBPNS? Yep, Pegawai Bukan PNS. Baru denger? Kapan-kapan Intan ceritain seputar PBPNS ini yaa.. Pokoknya, doain aja tesnya lancer. Denger-denger sih, yang diuji adalah Tes Kemampuan Dasar, Tes Kemampuan Bidang, Psikotest dan Wawancara. 

Kangen ngeblog? Kangen bener! Suwer, sama kangennya kayak siaran. Iyes, sejak Sabtu siang pemancar PRO 2 RRI Bengkulu rusak. Alhasil, kitanya, para penyiar cuma dateng buat jaga studio doang. Kangen siaran wooh! Semoga lekas diperbaiki, biar bisa ngoceh dan dengerin temen-temen ngoceh lagi.

Eits, meski absen nulis, tapi Intan nggak pernah absen baca blog temen-temen yang muncul di dashboard. Pengen sih ninggalin komentar, tapi waktunya nggak cukup. Maklum, selain sibuk belajar buat test, Intan juga sibuk naikin point di Get Rich *kena getok. Hihiii..

Jika Kelak Aku Hamil




Kok udah dipikirin dari sekarang? Nikah juga belum!

Duh please, cukuplah sekedar ujian Fisika Zat Padat aja yang disiapin pake Sistem Kebut Semalam (SKS). Untuk momen seistimewa hamil, perlu dipersiapkan sedari sekarang dong. Toh, usia juga udah lewat angka 21. Yakali, tahun depan atau tahun depannya lagi, ada pangeran cakep baik hati yang ngelamar, terus nikah, terus hamil deh *sesimple itu nulisnya :p

Jujur aja, karena bukan kuliah di jurusan kesehatan, juga nggak punya teman karib yang biasa diajak cerita seputaran kehamilan, aku agak lolo kalo ditanya seputar hal itu. Maklum, sehari-harinya ngobrolin seputaran Relativitas, atau seputaran single-single cakep yang masuk TOP 40 UK kalo lagi kongkow di radio. 

Lebih Dekat dengan Argalitha




Sepertinya bukan hal baru, jika Intan menuliskan apa-apa tentang kak Artha Maula Amalia alias kekasihnya kak Li alias Argalitha alias emaknya kucing-kucing lucu alias ... *plak

Akhir tahun 2012 menjadi awal ‘perkenalan’ Intan dengannya. Sebenarnya, beberapa bulan sebelum itu Intan udah sempat sksd padanya. Berawal ketika Intan tanpa sengaja membaca tulisannya tentang awal jumpa dengan Kak Li, kekasihnya. Intan menyukai caranya bercerita, luwes, menyentuh dan inspiratif. Dasar kepo, Intan lalu mengadd akun facebook kak Tha, lalu memberanikan diri menyapa via inbox. Kurang lebih seperti ini,

Merah dan Hitam, Like Soul and Mate




Cuaca akhir-akhir ini benar-benar rock n roll. Cerah ceria pada pagi hingga siang, lalu hujan dengan awet dari siang hingga pagi. Siklusnya selalu berulang. Sialnya, aku punya pekerjaan yang anti mainstream, meskipun hujan badai harus tetap datang, harus tetap kerja. People call it Radio Announcer.

Mau ngeluh tentu percuma. Ngeluh nggak ngebantu apa-apa. Tinggal pinter-pinter lagi menyiasati gimana caranya biar nggak selalu kena guyuran hujan. Lagipula, itu hanyalah secuil sisi minus jadi penyiar, yang jelas kalah telak dengan sisi plusnya. Sisi plusnya apa dong? Salah satunya bisa talkshow bareng orang-orang kece. 

Pentingnya Asupan Vitamin C Bagi Tubuh



Dengan status sebagai anak kost yang punya uang jajan terbatas, menjaga pola hidup tetap sehat (sesehat dibawah pengawasan orangtua) jadi hal yang susah-susah gampang. Susah, karena godaan buat menjalani hidup enggak sehat datang dari segala penjuru, atas bawah, kiri kanan, depan belakang (mulai lebay!). Gampang, karena sebenarnya untuk hidup sehat, nggak butuh kenaikan uang jajan biar nyama-nyamain kenaikan BBM. Soalnya, hidup sehat itu murah, yang nggak murah itu adalah usahanya.

Gimana nggak, mau tidur jam 2 pagi, siapa yang tau? Mau makan junk food 3 kali sehari, siapa peduli? Saat orangtua berpuluh kilometer jaraknya dari kita, nggak ada yang lebih bisa peduli sama kita, selain diri sendiri.

Hatiku Berhenti di Kamu


Gambar hasil minjem di sini :D


“HAH? Putus lagi?”

“Hei. Biasa aja keleus (baca : kali). Yang putus itu hubungan aku sama Indra, bukan urat nadi. Heboh bener!”

“Apa kamu bilang? Biasa aja? Inget heeiii, usia kamu udah merengsek ke angka 25, Ara. Masih betah ganti-ganti cowok mulu? Sampe kapan? Sampe semua temen kamu nikah, gendong anak? Sedang kamu masih sibuk sama cinta-cintaan ala abg, pedekate, jadian, ngambek-ngambekan, trus putus? Iya?”

Tiara, yang biasa dipanggil Ara oleh orang-orang terdekatnya, terdiam kelu. Ia ingin membantah rentetan omelan dari Sabrina, sahabat karibnya sedari masih menggunakan seragam Putih-Merah belasan tahun lalu. Namun ia tau, tak ada yang perlu dibantah dari sesuatu yang memang benar adanya.

Toko Online Hijaiya : Solusi Cantik Tanpa Banyak Biaya


Assalamulaikum ..

Salah satu resolusi ulang tahun Intan tahun ini (yang ke-21) adalah bisa lebih pandai mengatur keuangan. Baik uang yang (masih) bersumber dari orangtua, maupun uang gaji (yang Alhamdullillah walaupun nominalnya unyil, tapi sangat membantu keuangan si anak kost ini).

Bukan apa-apa, 9 bulan kerja berlalu tanpa terasa. Uang gaji nyaris semuanya nyasar ke toko baju, toko tas, toko sepatu. Entahlah yes, makin punya banyak uang, rasanya makin banyak mau, makin konsumtif, makin rakus.

Lulus? Saatnya Move On!


Sejak masih seunyil unyil sampai udah segede sekarang, Intan udah 3 kali menikmati moment kelulusan. Pertama, kelulusan SD. Kedua, kelulusan SMP.  Ketiga, kelulusan SMA. Dan Insya Allah, April 2015, Intan akan merasakan menikmati kelulusan dari jenjang pendidikan strata 1 Pendidikan Fisika (mohon di-aamiinkan).

Setiap usai kelulusan, yang Intan rasakan adalah keharusan untuk move on. Selepas SD, Intan harus move on dari fasilitas antar jemput yang ibu bapak berikan, harus berani naik angkot, harus berani jalan kaki sendiri, dan tentunya harus mengurangi kadar manja yang dimiliki. Selepas SMP, Intan juga harus menyiapkan mental tangguh untuk memulai hari sebagai remaja abu-abu. Duh, fase ini memang teramat menyenangkan, namun juga rentan sekali sama cobaan psikis. Maklum, saat SMA sering merasa ‘nggak nyoba semua hal, nggak gahol!’. Selepas SMA rasanya lebih berat lagi, hidup benar-benar berubah, belajar mengatur kehidupan sendiri selaku anak kost, belajar tetap ‘on the right track’ meski jauh dari pengawasan orangtua.

Selamat Merayakan Idul Adha!


Selamat merayakan hari raya Idul Adha atau disebut juga Hari Raya Haji, atau Hari Raya Kurban. Apapun sebutannya, kita merujuk pada satu Hari Raya. Hari Raya yang bertepatan dengan puncak penyelenggraan ibadah haji, juga Hari Raya yang mengajak umat muslim memperingati pengorbanan  Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya Ismail untuk Allah.

Alhamdulilah, Idul Adha tahun ini, aku diberi kesempatan menikmatinya bersama ibu dan bapak di rumah. Aku memang sedari awal bulan, sudah request libur pada tanggal 4 dan 5 September pada pihak radio (tempatku bekerja), agar bisa menikmati momen setahun sekali, Idul Adha, dengan nyaman tanpa terusik jadwal kerja. 

Seperti Idul Adha tahun-tahun sebelumnya, ketika jarum jam merengsek mendekati angka 7, aku dan keluarga bergegas ke masjid untuk sholat berjamaah, usainya ada tradisi salam-salaman antar jamaah, lalu pulang. Menikmati ketupat dan opor ayam. Nikmat seperti biasa. 

Silahturahmi Menggagalkan Penyakit Hati


Sejak bapak terkena diabetes komplikasi beberapa tahun lalu, aku dan keluarga kecil kami (bapak, ibu dan aku) jadi teramat jarang bersilahturahmi ke rumah sodara-sodara. Bukan apa-apa, penyakit ganas itu membuat kekuatan tubuh dan penglihatan bapak jadi berkurang, terlebih jika kekurangan cahaya. Jadi, kalau harus meninggalkan bapak atau harus mengajak bapak bepergian lumayan jauh, aku dan ibu harus berpikir berulang kali. Riweuh. Efeknya bisa ditebak, aku jadi nggak begitu kenal (atau sama sekali nggak kenal) sama sodara-sodara dari pihak bapak, juga ibu. Maklum, jumlahnya banyaaaak!

Namun, saat ada sodara dekat yang menikahkan putra bungsu mereka, ibu memutuskan untuk hadir. Kata beliau, sekalian menyambung silahturahmi yang sekian lama mandek. Kami pun meminta bantuan nenek dan kakek untuk menemani bapak di rumah. Syukurlah, nenek dan kakek sama sekali tak keberatan, hingga ibu dan aku pun bisa meninggalkan bapak di rumah dengan tenang.

Kami datang saat resepsi pernikahan dilaksanakan, pestanya yang dikemas modern berlangsung meriah dan lancar. Seperti biasa, setiap kali menghadiri pesta nikahan, ibu selalu ‘mendorong-dorongku’ naik ke atas panggung, buat nyanyi. Ya ampun, padahal dunia juga tau kalo suara anaknya ini cuma bagus di kamar mandi doang *meh

Nah, kejadian ‘dorong-mendorong’ ini terjadi juga pada pesta nikahan kali itu. Dengan terpaksa, naiklah aku ke atas panggung. Yaah, apa boleh buat, nama sudah dipanggil, tatapan MC seolah bilang “Kamu mau naik nggak? Cepetan!” Errrrrr…...

Eh tak diduga, tak disangka, ditengah-tengah penampilan, ada seorang cowok cakep *eh* yang nyodorin bunga dari bawah panggung. Olalaaa .. kalo yang ngasih bunga ‘biasa aja’ sih enak, berhubung cakep, hatinya langsung kebat-kebit *maklum, waktu itu masih pake rok abu-abu, jadi ngelihat cowok sekedar dari tampang doang. mhihiiii..

Usai nyanyi, aku nyari-nyari si sosok ‘pangeran berbunga’ tadi, dan ketemu. Daaaannn, ternyata dia lagi ngelihatin aku. Jelas saja kebat-kebit di hati makin nggak karuan. Dia senyum, aku balas dengan nggak kalah lebar. Firasat aku bilang, kami berdua sama-sama punya rasa tertarik satu sama lain.

Aku senyam senyum berkhayal kalau pertemuan ‘tak sengaja’ dengan si cowok cakep itu akan berlanjut manis : tukaran nomor telepon, janjian ketemuan, makan, nonton, lalu jadian, lalu putus *eh nggak sampe situ deng*

Lamunan buyar ketika tiba-tiba ibu mencubitku pelan,

“Kenapa sih dari tadi senyum-senyum gitu? Ibu ngomong nggak didengerin.”

“eh enggg.. anu .. itu.” world, waktu itu usiaku baru saja melewati angka 15, mana bisa aku segamblang sekarang bercerita tentang rasa pada wanita yang ku panggil ‘ibu’ itu.

“Kita bentar lagi mau pulang, tapi sekalian deh kita ngumpul dulu di ruang tamu wak Rafa (pakde), keluarga besar kita lagi pada ngumpul. Sekalian silahturahmi.”

Pulang?

Yaelaah, belum juga tukeran nomer sama cowok cakep itu, batinku lesu.

Surat untuk Sodara Kembar


Dear Ranii..

Haiii pemilik pipi tembem, makasih udah ngadain giveaway yang temanya ‘Intan banget’ : romantis-romantisan. You know what, pas baca info giveaway dari Rani, Intan langsung beburu pulang ke kost (tadinya lagi khusyuk di salon), nyalain notebook, nulis surat buat Rani. Meski jarang nyapa di facebook, meski males buat ngakuin, Intan kangen banget sama hari-hari sekitaran Juni, Juli 2013an, saat Intan, Rani, kak Artha, mbak Vey dan Mia lagi jaya-jayanya di dunia kuis, lagi semangat-semangatnya ngeblog. Intan sering kangen momen itu. Seriusan :((

Dear Ranii ..

Kalo ditanya kapan awal kenal Rani, Intan bingung gimana jawabnya. Yang Intan tau, Intan tau-tau udah kenal sama Rani, udah berasa dekat. Mungkin berawal dari seringnya tukeran info lomba ya say? Sering becandaan juga. Eh iya, diantara seabrek-abrek kuis hunter, Intan berasa paling berani bawel (komen-komenan) yah sama Rani. Yang Intan inget, ‘ngobrol’ sama Rani tuh asik, nggak usah pake acara sensor kalimat. Pokoknya gitu deh .. rasa nyaman yang Intan dapetin dari Rani.

Tumpukan Hadiah dari Pak Pos (Dulu dan Kini)



Haiii ..

Sebelum cerita panjang kali lebar kali tinggi, Intan pengen ngucapin selamat Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT), yang jatuh kemarin (27 September 2014). Semoga tetap dan makin kokoh berdiri ditengah gempuran persaingan jasa komunikasi sekarang ini. Telat sehari sih ngucapinnya, tapi lebih baik telat daripada nggak sama sekali kan? *maksa *alibi

Omong-omong tentang Pos dan segala hal khas tentangnya (pak pos, seragam orange, perangko, dll), aku jadi pengen bernostalgia sejenak. Mengenang hari pertama berkenalan dengan kantor pos dekat rumah dan seisinya.

Sejak kecil (usia 5 tahunan), aku sudah diperkenalkan dengan beragam lomba, baik di dunia nyata (secara langsung), seperti lomba menyanyi anak, lomba foto, mewarnai, dan lainnya. Juga lomba yang tidak langsung. Tidak langsung, maksudku melewati perantaraan jasa pengiriman barang : Pos. Seperti lomba menulis anak, lomba menyusun puzzle, lomba kreasi barang lucu dari kotak susu. Lomba-lomba semacam itu biasanya diadakan oleh majalah anak langganan, atau diadakan oleh perusahaan makanan besar. Ibu bilang, aku harus terbiasa mengikuti kompetisi, agar mental tangguhnya terbentuk sejak dini.

Pedihnya Kehilangan Nikmat Sehat



Sebenarnya sejak seminggu lalu tulisan bertema “kehilangan” telah terketik rapi di tumpukan draft tulisan, menanti dipoles, menunggu dilengkapi foto dan gambar yang sekiranya akan membuatnya lebih hidup. Namun apadaya, saat nikmat sehat dicabut, sekedar untuk menggerakkan tubuh saja aku tak punya energi, apalah lagi untuk poles memoles tulisan?

Dan sore hari ini, di hari ke-22 bulan September, aku merasa denyut di kepala dan mual di perutku perlahan hilang. Ini waktu yang tepat untuk kembali melongok draft tulisan kan? Aih, tapi saat melihat tulisan tentang “kehilangan” yang seminggu lalu ku tulis, aku memutuskan untuk menggantinya dengan kehilangan yang baru-baru ini kurasakan.

Kenapa?

Karena sungguh, kehilangan nikmat yang satu ini, seakan menggerogoti semua kenikmatan lainnya. Kehilangan nikmat yang satu ini, tak hanya merampas daya, namun juga bahagia. Letih, perih, pedih ..


***


Bulan Juli lalu, ditengah hiruk pikuknya KKN dan padatnya jadwal siaran, aku terserang demam berdarah. Lupakan rasa sakitnya, tanyakan padaku seberapa besar rasa panikku saat penyakit itu menyerang. Ampun! Tak terbayang bagaimana aku bisa tenang ongkang-ongkang kaki di ranjang lebar, ditemani tumpukan majalah lama dan gunungan makanan buatan ibu. Aku tentu tak akan tenang berhari-hari, berminggu-minggu, sampai penyakit itu hilang.

Ikan Sejerek, Bere Secupak


Senja di sekitaran Pantai Panjang Bengkulu, terukir cantik. Orange langit, matahari yang perlahan menenggelamkan diri, deburan ombak yang bergerak lincah, merupakan kombinasi keindahan yang lebih dari mampu untuk memanjakan mata, menyejukkan hati. Namun sayang, simfoni alam yang manis itu tak mampu membuat Yara mengukir senyum.

*minjem hasil jepretan Nidia (temen ngoceh di Swaraunib)

*minjem hasil jepretan kak Dika (partner kerja di LPP RRI)

“Eh Ra, kamu kenapa sih? Katanya kangen sama aku, pengen cerita-cerita, tapi dari tadi cemberut melulu. Kenapa?” Titin yang semula asyik dengan jagung bakar pedas manis dan es kelapa pesanannya, akhirnya sadar kalau sedari tadi wajah Yara diselimuti mendung. 

Ucapan Terimakasih yang Tertunda


World,

Akhir-akhir ini, Intan beneran ngalamin sibuk yang bener-bener sibuk. Pulang KKN di akhir agustus, lalu siaran tanpa libur *karena udah banyak bolong siaran pas KKN* sambil main-main ke acara Festival Dol dan Bintang Radio : 2 event besar gawean RRI Bengkulu tahun ini. You know what, di RRI kesayangan ini, satu pihak bikin acara, maka yang lain kudu dateng juga *meski sekedar meramaikan aja

Selang beberapa hari kemudian, RRI Pro 2 ngadain event tahunan : Pro Point, ada lomba penyiar (pro dj), lomba nyanyi (akustik pro) sama parade band indie (pro indie). Intan kebagian tugas jadi sekretaris. Meski ‘cuma ngetik-ngetik’ aja, capeknya jangan ditanya. Nah, pas malam puncak Pro Point (malam minggu kemarin), acaranya selesai lewat tengah malam. Kamu tau, Intan baru nyampe kost pukul 02.00 dinihari. Masya Allah, ngeri-ngeri kalo sampe kena demam berdarah lagi :((

Kelar Pro Point, Intan berjibaku sama laporan KKN, terus ujian hari senin kemarin. Alhamdulilah, semuanya dimudahkan. Eit, selepas itu mbak bot hilang suara gara-gara kebanyakan teriak pas Pro Point, alhasil Intan yang gantiin. Malam besoknya selang malam besoknya lagi emang jatah Intan yang siaran malam. Duhh, begadang all night ceritanya ini T.T Dan besok, 11 September, adalah hari radio. Intan dinas subuh, lanjut upacara, balik siaran lagi, ikut sulut-sulut obor, terus acara hiburan yang entah sampe jam berapa.

Pengumuman Pemenang Kuis Berhadiah Pulsa (Agustus 2014)


Assalamualaikum ..

Hai hai hai, masih inget sama kuis yang Intan adakan tempo hari di sini? Aha, janjinya diumumin tanggal 7 kemarin, eh tapi apa daya waktu yang Intan punya seminggu kemarin emang nggak ngasih izin bahkan buat sekedar ngintip dashboard blog *ntar Intan bakal ceritain apa yang terjadi sampe Intan betah (terpaksa betah) ninggalin blog nyaris 20 hari lamanya

Langsung aja ya, meskipun Intan nggak menang dalam ajang kontes foto selfie yang diadakan kak Kevin, tapi Intan nggak akan mungkir buat ngirimin pulsa 5 ribuan buat 7 orang beruntung yang udah ikutan kuis kemarin hari.

And here they are ..

1) @SePrIzAh

2) @argalitha

3) @meliarawr

4) @Karunia_Sambas

5) @umimarfa

6) @ulfavera_marisa

7) @tyanlicious

Selamat buat para pemenang, kalian akan Intan hubungi langsung via twitter. Insya Allah pulsanya akan segera dikirim, setelah nomor ponsel pemenang diterima semua :))

Kuis Berhadiah Pulsa Bulan Agustus 2014



Assalamualaikum ..

Hai world,

Intan udah lama banget nggak ngadain kuis yak? Ihiiii maaf, soalnya akhir-akhir ini Intan lagi sibuk menuhin celengan ayam buat beli ‘sesuatu’.

Nah tapi, kemaren ini Intan ikutan giveawaynya kak Kevin. Syarat giveawaynya lumayan bikin syedih nahan malu. Kudu foto gokil alias jelek plus kudu bangga-banggain diri sendiri gitu di keterangan fotonya. Lengkap deh, kudu jelek dan songong. Ini nih fotonya :((

Duh aduuuh, tapi demi tongsis inceran (warna biru) Intan bela-belain deh buat ikutan giveaway itu. Dan ternyata, Intan dan ke-13 peserta lainnya meluncur mulus ke tahap 2. Di tahap 2 ini, Intan dan temen-temen kudu nyari sebanyak-banyaknya vote *beuh, berasa lagi ikutan kontes apaan gitu :p

Intan kepengen banget dong bisa menang, biar bisa lebih leluasa selfie cantik. Pengen banget menang! Eh tapi, kalo ntar nggak menang, nggak apa juga deng. Kan sekalian ngelatih hati biar nggak malesan berbagi.

Narsis Meringis Demi Si Tongsis



Wuuuaaaaaa!

Hai world, rasa-rasanya udah lamaaaaa … banget terisolir dari dunia internet. Padahal baru 4 hari absen wara wiri di dunia serba maya namun ngefek buat kehidupan nyata ini. Maklum, main internet *apalagi dipake buat ngeblog* kayak candu. Sekali nyoba, pasti ketagihan. Nggak percaya? Cobain gih!

Lucky me, sesekalinya bisa main internet, langsung nemu giveaway kece berhadiah tongsis. Tongsis? Ihiiirrrr .. udah lama banget pengen punya benda kece ini, tapi belum kesampaian juga.
Syarat giveawaynya sebenarnya rada susah nih buat Intan. Soalnya, kudu mosting foto gokil, bukan foto sok imut apalagi duckface. Ya ampun, padahal 2 pose itu jadi andalannya Intan banget *dih, ketauan masih alay :D

Menikmati Usia Senja dengan Indah



Waktu melaju, membawa kita melesat dari satu fase kehidupan ke kehidupan lain. Dari zaman bocah, lalu remaja, mendewasa dan berakhir pada kondisi tua. Tua? Usia berapa yang boleh kita sebut tua? Ah, sepertinya usia 60 tahun lebih kali ya? Kenapa bisa menyimpulkan seperti itu Ntan? Karena di usia segitu, rambut mulai memutih, para gigi mulai berlarian pergi, tulang melemah, ingatan perlahan memudar dan sukses move on, pensiun dari pekerjaan pun terpaksa atau dengan senang hati harus dilakukan.  

“Ntan, ntar kalo umur kamu udah +60, kamu mau ngapain?”

“+60? Gilaa aja. Usia Intan baru 20 lewat dikit kali. 60 tahun itu masih lama!”

“Lama kalo kita pikirin pake pola matematis. Tapi coba dirasa-rasain deh, waktu melesat cepet banget, kita sekarang udah hampir lulus kuliah. Hei padahal kemaren kita rasa-rasanya baru jadi bocah SMA yang ngejalani hidup dengan suka-suka. Sekarang? Udah kudu mikir gimana cara bertahan hidup pake kekuatan sendiri kan?”

Tos Nae, Kita sama-sama Introvert!



Assalamualaikum

Hai Nae, apa kabar? Long time no see ya? *peluks

Sesekalinya ‘dateng’ ke Nae, yang Intan lakuin malah pengen ikutan giveaway. Hihii *dasar mata giveaway nih :p

Sebelumnya, Intan pengen ngucapin selamat 1 tahun buat blognya Nae. Aeh, umurnya samaan kayak blog Intan yang satu lagi. Setahun teng, kadang-kadang udah bisa jalan meski tertatih, kadang keguling-guling juga, sampe kadang males buat bediri *ngomong apa sih?* Teruuuusss, selamat juga buat Nae, karena udah berhasil masuk ke Universitas yang didambakan *ehem, udah jadi mahasiswa niyeee .. Pokoknya selamat buat pencapaian yang udah berhasil Nae dapatkan. Nae keren!

Intan Novriza Kamala Sari

Hmm.. Intan kudu pilih salah satu tulisan Nae ya? Kalo gitu dengan mantep, Intan pilih tulisan yang ini : Anda Introvert? Sama, Saya Juga LOL *kenapa kudu pake LOL, Nae? :p Kenapa? Kenapa tulisan yang itu? Kenapa nggak yang lain aja? *suka-suka Intan dong, kan Intan yang nulis. Rrrrrrr* *kena timpuk batagor sama Nae* Aha, alasannya karena Intan sering ngerasa kalo Intan ini aslinya introvert. Daaannn.. setelah baca tulisan Nae, masa 13 dari 14 ciri-ciri orang introvert itu ada di diri Intan *yaelaaa.. ternyata Intan beneran introvert :((

Masjid Al- Ikhlas : Meski 'Tua', Ayo Jadikan 'Muda' !




Assalamualaikum ..

World, pada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) kemarin, salah satu aktivitas yang Intan dan teman-teman lakukan adalah membersihkan masjid. Satu di antara tiga masjid di desa Tanjung Putus menjadi objek bersih-bersih kami, namanya masjid Al-Ikhlas. Masjid ini sudah berdiri sejak 20 November 1992. Sudah tua? Iya. Dengan penampakan bangunannya yang usang, kotor, plus rumput menjulang yang menghiasi pekarangan, masjid Al-Ikhlas semakin terlihat tua dan menakutkan saja. Sayang sekali.

Ah, semoga sepeninggal kami, kegiatan bersih-bersih masjid menjadi agenda rutin masyarakat. Agar masjid-masjid di sini menjadi ‘muda’ kembali.  Dan masyarakat pun tak segan untuk mengunjungi.



Lots of Love,

Intan





Silly Moment : Itu Susu!




Jika ditanya hal apa yang paling menyebalkan di muka bumi ini, maka jawabanku adalah MEMASAK. Panas, gerah, kotor, riweuh juga letih. Kalo anak alay bilang : huft, pokoknya masak itu nyebelin!

Jadi nggak heran, meski udah duduk manis di bangku SMA *6 tahun lalu* aku paling anti sama satu ruangan rumah bernama dapur. Aku lebih milih buat nyiram bunga, nyapu halaman ato nyetrika baju. Jangankan buat masak dengan tenaga aku sendiri, nemenin ibu masak pun jarang. Errr.. anak durhaka!

Bukan tanpa alasan sih, sebabnya, zaman masih unyil seunyil unyil dulu, aku pernah sok berani ngidupin kompor *waktu itu masih pake kompor minyak tanah* buat ngegoreng kerupuk ikan. Lancar sih sewaktu proses penggorengan. Nah, pas mau masukin sisa minyak goreng yang udah kepake, kucuran minyak gorengnya malah mengalir deras ke tangan. Panaaaaassshhh.. plus melepuh parah :(

Sejak hari itu, aku jauh-jauhan sama kompor, panci, minyak panas juga sekalian dapur-dapurnya. Trauma!

***

Ketimpuk Hadiah di Bulan Juni 2014



Assalamualaikum ..

Uyeee.. bulan Juni terlewati dengan apik. Ujian di kampus selesai, laporan kelar, juga kerjaan di kantor semuanya terhandle. Hanyaa .. intensitas ngeblog yang menurun *hiks Efeknya, hadiah yang diterima dari hasil ngeblog juga menurun drastis.

JUNE!

Bulan Juni .. Intan cuma 5 kali menang *huuaaa T.T

Duh aduh, kudu ngencengin ikat kepala nih, pokoke harus lebih rajin lagi. Sesibuk apapun itu. Ngeblog 15-30 menit sehari aja masa nggak sempet sih? Ayo semangat!

Ramadhan Seru ala Intan



Marhaban ya Ramadhan! *Uhui telat, terus ditimpukin takjil sama pembaca :D

Maafkeun, Ramadhan kali ini hari-harinya Intan dipenuhin sama gawean yang bikin riweuh. Jadi, baru sempat nulis cerita Ramadhan ya sekarang ini, itu pun karena ada giveaway. Heheee.. Yep yep, tahun ini Intan kudu siaran & KKN (Kuliah Kerja Nyata) dalam waktu yang berbarengan. Riweuh dan letih!

Selain itu, tepat sehari sebelum Ramadhan berlangsung, sebagai cewek normal yang udah gede, Intan berhalangan puasa. Ayeee.. kalo cowok-cowok banyak yang iri sama cewek yang punya jatah buat nggak puasa, sini Intan bocorin faktanya, dapet jatah nggak puasa pas ramadhan itu sama sekali nggak enak. Susah buat makan, tapi susah juga buat nggak makan *lah, sahur aja nggak ikutan jee, mana tahan si perut nggak keisi seharian u.u

Baiklah, ini nih cerita ala Intan selama Ramadhan semingguan ini ..

Tips Ngeblog Asik



Juni 2014 jadi bulan mengesankan buat Intan. Gimana nggak, bulan ini tepat satu tahun Intan ngeblog. Ihiirrr.. sekarang Intan udah megang 2 blog loh. Alhamdulilah, yang lama isinya udah nyaris mencapai 200 postingan. Sedangkan yang baru, udah lewat dari 100 postingan *mekipun isinya masih suka-suka Intan banget*

Dulu, ngeblog hanya jadi tempat pengganti diary, nyurahin semua cerita-cerita hati, yang kadang manis, kadang pahit, kadang-kadang manis campur pahit *oho* Kalo bang Beta ngasih tagline buat blognya dengan “Isi Kepala Beta”, kalo Intan lebih milih “Warna Warni Cerita Hati”. Kelihatan banget kan, kalo cowok cenderung ngandelin otak, sedang cewek lebih ngutamain hati *beuh, enakan mana, nggak punya otak ato nggak punya hati? :p mhihii

Eh, banyak yang tanya loh, kok bisa sih Intan tetep ngeblog, padahal punya kesibukan segunung *ceilah* Asli, kadang-kadang emang ngerasa riweuh sama kesibukan-kesibukan yang *seolah* nggak ada abisnya itu. Kadang muncul juga godaan untuk berhiatus ria dari kegiatan ngeblog, tapi so far so good, Intan nggak pernah tahan tuh sehari aja buat jauh-jauhan sama dashboard blog. Kalo nggak sempat nulis, yah seenggaknya blogwalking. Ibarat, teko air teh, nggak setiap saat juga kan isinya bisa dituangin, kadang isi tekonya kudu diisi ulang dulu.


Zaman dulu *padahal baru setahun lalu* Intan punya pasukan ngeblog, pasukan cantik yang selalu saling ngingetin buat selalu update postingan, ngingetin kalo ada giveaway ato lomba blog. Namun, lambat laun, para wanita cantik di pasukan itu pada menghilang *apa gara-gara nyebut nama pak Prabowo yak?* *ampun pak. Mhihii* Lagi dan lagi, Intan pernah punya niat buat hiatus ngeblog, tapi niat itu selalu bisa dikalahkan sama jurus-jurus jitu berikut :