Jangan Salah, Infeksi Jamur Banyak Menjangkiti Masyarakat Urban



Disadari atau tidak, banyak dari kita berpikir kalau infeksi jamur seperti kutu air, panu, dan kadas itu mutlak masalah kulit orang-orang desa yang bekerja di sawah ataupun nelayan. Padahal nyatanya tidak seperti itu. Masalah kulit yang berkaitan dengan infeksi jamur itu masalah kita semua, baik masyarakat pedesaan atau perkotaan. Bahkan masalah itu juga bisa menjangkiti anak muda.

Pada dasarnya, jamur merupakan penyebab infeksi kulit di negara-negara beriklim tropis dan berudara lembab seperti Indonesia. Faktor penyebabnya ada banyak, beberapa di antaranya higienitas buruk, cuaca panas, keringat, kontak langsung dengan sumber infeksi, bekerja di tempat basah, dan obesitas. Bisa disimpulkan, semua faktor penyebab infeksi jamur itu berada di ranah gaya hidup. Oleh karena itu, kita orang yang tinggal di kota pun berisiko besar terjangkit infeksi jamur.


Yang lebih mengejutkan adalah survei mengatakan bahwa penderita infeksi jamur terbanyak berada di kelompok usia 20 – 30 tahun dengan perbandingan 1,09% pria dan 0,6 % wanita. Masih mau bilang kalau masalah infeksi jamur itu masalah orang tua?

Berdasarkan pengalamanku, faktor yang membuat anak muda rentan terhadap infeksi jamur adalah gaya hidup aktif. Terutama anak muda yang doyan olahraga, kutu air kadang jadi langganan lantaran sepatu olahraga yang lembab dan kebiasaan buruk jarang ganti kaus kaki. Selain itu adalah juga masalah gatal di area selangkangan atau jock itch yang juga sering menjangkiti lantaran area selangkangan yang lembab sehabis olahraga atau aktivitas di luar ruangan.


Tapi jangan takut, kedua masalah infeksi jamur itu memang masalah umum. Tiap tahunnya ratusan ribu sampai jutaan orang terjangkit infeksi jamur tersebut, dan bukan termasuk ke penyakit berat. Meskipun begitu, masalah jamur itu tetap harus segera diatasi karena nanti bisa menyebar dan menyebabkan masalah kulit berat.

Makanya dari jaman aku masih kecil, orang tua sering menyediakan Salep 88 di rumah. Jadi kalau ada yang kena masalah jamur bisa langsung diatasi sebelum memburuk, tapi seiring bertambahnya usia, aku sadar kalau Salep 88 itu kurang cocok dipakai oleh anak muda perkotaan. Meski ampuh memberantas infeksi jamur, Salep 88 itu lengket dan memiliki bau belerang yang cukup kuat. Sebenernya, itu yang bikin Salep 88 cocok untuk dipakai oleh orang yang bekerja di tempat lembab dan basah seperti petani, nelayan, atau pedagang di pasar. Tapi kalau untuk anak muda di perkotaan? Sepertinya kurang sempurna.

Untungnya Salep 88 baru-baru ini merilis varian barunya KRIM 88 yang lebih pas buat anak muda di kawasan perkotaan sepertiku. Berbeda dengan kakaknya Salep 88, KRIM 88 ini obat anti jamur berbentuk krim jadi lembut ketika dipakai, bahkan di area sensitif seperti wajah, lipatan, dan selangkangan. Terus, yang bikin aku suka dari KRIM 88 itu formulanya tidak lengket dan cepat menyerap di kulit, jadi pas dipakai di area kaki tetap enak meski harus pakai sepatu, begitu juga di area selangkangan. Ditambah lagi KRIM 88 anti bau dan memiliki aroma mint yang menyegarkan, jadi makin nyaman.


Satu lagi yang bikin aku jatuh cinta sama varian baru Salep 88 ini adalah sensasi dinginnya meredakan gatal dengan cepat, jujur itu menyelamatkanku bila berada di tempat umum atau ketika meeting sama teman dan kolega. Biasanya kalau gatal akibat infeksi jamur melanda sulit untuk menahan diri untuk tidak menggaruk, bahkan di tempat umum sekalipun.

Saranku, lebih baik kalian selalu sedia KRIM 88 di tas. Jadi kapan saja mulai timbul tanda-tanda infeksi jamur, bisa langsung diatasi saat itu juga. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan gitu loh.

No comments

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^