5 Cara Menikmati Kemeriahan Festival Bumi Rafflesia 2018



Teman-teman pernah kepikiran tidak, kenapa pada zaman dahulu kala banyak penjajah yang betah berlama-lama menduduki Bengkulu? Sebut saja ada Inggris yang menjajah Bengkulu hingga 139 tahun lamanya. Ada pula Belanda yang berdiam di Bengkulu hingga 118 tahun. Mengenang fakta pahit ini bukan berarti aku ingin Bumi Rafflesia kembali diduduki negara penjajah loh. Enak saja! Hanya saja aku jadi berpikir lama, apa yang sebenarnya dimiliki Bengkulu hingga penjajah berbondong-bondong datang ke sini?

Tidak akan ada asap, jika tidak ada api. Tidak akan ada kerumunan semut, jika tidak sedang merubungi gula. Dan tidak akan ada tatapan penuh cinta itu, kecuali sedang melihat kamu di ujung sana. Eh gimana? xD


Tapi serius deh. Dijajah sedemikian awet menandakan satu hal : ada sesuatu yang dimiliki Bengkulu. Sesuatu yang menggiurkan. Atau malah bukan hanya sesuatu, namun banyak hal menarik yang dimiliki kota ini. Contohnya saja fakta seputar gunung emas. Selama ini kalau kita berbicara tentang emas, selalu saja identik dengan Papua. Padahal ternyata Bengkulu juga punya si gunung emas itu.

SERIUS, Ntan?

Yap. Tepatnya di Kabupaten Seluma sana, wilayah penimbun emas amat luas, sekitar 90 ribu hektar. Allahu Akbar luasnya. Dan ini merupakan hasil survei ahli geologi dari Inggris sana, katanya potensi kandungan emas di Bengkulu mancapai kisaran satu juta ounces. Which is, satu ounces setara dengan 280 gram. Yok pencet kalkulator & siap-siap terkaget-kaget.

Harusnya Bengkulu ini kaya banget ya. Bayangin, gunung emas aja kita punya.

Belum lagi kalau berbicara tentang objek wisatanya yang luar biasa. Bengkulu menjadi lokasi tumbuh puspa langka Indonesia, Rafflesia Arnoldii, jenis Rafflesia terbesar yang ada di Indoensia. Bengkulu juga punya Pantai Panjang yang garis pantainya mencapai 7 km, dengan pasir butih & deburan ombak yang sangat indah. Kuliner Bengkulu juga terkenal punya kenikmatan yang hakiki, yang dijamin bikin kamu tambah porsi. Sebut saja ada pendap, kuliner unik nan lezat dengan bumbu-bumbu beraneka ragam serta proses pembuatan yang tidak sebentar. Enaknya nagih.

Kamu sudah tahu fakta-fakta itu? Fakta yang menunjukkan betapa luar biasanya Bengkulu. Dengan keindahan yang super indah itu, harusnya banyak wisatawan lokal hingga mancanegara yang datang ke sini lagi & lagi yes. Memang perlu makin banyak orang yang tahu. Perlu promosi yang semakin gencar dilakukan dari semua lini agar nama Bengkulu semakin sering terdengar gaungnya, baik di kancah nasional, maupun internasional.

Festival Bumi Rafflesia (19 – 23 Juli 2018)

Sebagai salah satu sarana promosi efektif untuk memperkenalkan promosi pariwisata Bengkulu, pemerintah daerah Provinsi Bengkulu kembali menggelar agenda tahunan, Festival Bumi Rafflesia (FBR) 2018. Targetnya, acara ini bisa masuk dalam Top 100 Wonderful Indonesia. Waiya dongs. Acaranya keren kok. 

Tahun ini, FBR hadir dengan kemasan berbeda dari tahun sebelumnya. Lebih berfokus pada potensi budaya & industri kreatif yang harapannya bisa meningkatkan daya saing Bengkulu dibandingkan daerah lain. FYI, industri kreatif itu bentuknya bisa bermacam-macam, seperti kerajinan khas daerah, termasuk pula pada industri makanan yang menonjolkan sumber daya lokal sebagai bahan utama.

FBR 2018 dibuka dengan meriah, menampilkan puluhan dol, alat musik kebanggaan Bengkulu yang sudah tampil di mana-mana (termasuk di acara pembukaan Asian Games Agustus kelak). Selain itu ada pula penampilan parade peserta lomba kostum karnaval kain besurek. Indahnya! Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Untuk yang mengikuti acara pembukaan sampai selesai beruntung sekali loh kemarin itu, karena berkesempatan mendapatkan goodie bag yang isinya bermacam-macam, termasuk pendap yang kemasannya super cakep. 

Lalu, bisa ngapain aja di Festival Bumi Rafflesia 2018, Ntan?

1. Icip-icip kuliner khas Bengkulu di festival kuliner FBR 2018



Sumber daya lokal Bengkulu ada apa aja? Ada ikan, ada lokan, ada jeruk kalamansi, lempuk dan lain-lain. Banyak gaes. Itu pula yang dipamerkan pada Festival Bumi Rafflesia Bengkulu beberapa waktu lalu. Cobaan banget loh melihat aneka rupa makanan enak terpajang rapi di festival kemarin. Gak kuaaat! Akhirnya bawa pulang sekresek pendap & sirup kalamansi. Hehe.

Untuk yang suka kuliner dengan cita rasa pedas gurih emang bakal susah nolak si pendap ini. Sekilas, tampilannya mirip dengan salah satu makanan khas Jawa yaitu Botok. Tapi pas diicip, waoo beda. Baik itu bumbu, rasa & cara pembuatannya. Pendap ini menggunakan bahan dasar kelapa & daging ikan, dicampur dengan aneka bumbu seperti bawang putih, cabai, kencur, dll, dibungkus daun talas rapi-rapi kemudian dikukus selama kurang lebih 8 jam. Rasanya? Amboi. Nasi sepiring mana cukup, sist. Nambuh lagi. Nambuh terus. xD

Dalam gelaran FBR 2018 ini juga menjadi ajang launching pendap & kalamansi 'go nasional'. Sudah saatnya makanan & minuman super enak ini juga dikenal oleh orang luar, bukan hanya masyarakat Bengkulu saja. Selain mengeglar aneka makanan khas Bengkulu, aku juga berkesempatan mengikuti Gala Dinner yang digelar di dekat panggung utama FBR. Aneka makanan enak khas Bengkulu boleh disantap sepuasnya. Dan yang bikin happy, bukan hanya makanan berat saja, namun kudapan ringan seperti lemang tapai juga disediakan. Perut kenyang, hati pun senang. Yeyy!


2. Meneguk kelezatan secangkir kopi lokal Bengkulu



Salah satu unggulan dalam perhelatan Festival Bumi Rafflesia 2018 adalah pameran kopi lokal dari brand-brand kopi asli Bengkulu. Sedikitnya ada 10 brand kopi lokal yang berpartisipasi. Dengan pameran ini, harapannya kopi Bengkulu bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Optimis? Aku sih optimis banget. Benar-benar excited melihat jajaran kopi lokal yang bukan hanya cakep secara packaging, namun rasanya ….. hm lezat. Aku yang pada dasarnya bukan kopi mania, berakhir dengan mencicipi bercangkir-cangkir kopi enak. Malamnya mata nyalang memandangi langit-langit kamar, gak bisa tidur karena kebanyakan ngopi. Haha.

Btw, ada beberapa fakta tentang kopi Bengkulu loh. Kopi Bengkulu umumnya  masih dibudidayakan secara organik, sehingga kopinya punya aroma yang khas & rasa yang nikmat nan lezat. Bengkulu juga termasuk lima besar produsen kopi nusantara & terkenal sebagai provinsi di ‘segitiga emas robusta’. Tahun 2016 lalu, kopi robusta Bengkulu yang berasal dari Kepahiang berhasil masuk dalam list kopi terbaik di ajang Indonesia Competition.

Jadi, kapan mau ngopi-ngopi bareng aku, beb?

3. Menikmati meriahnya pameran Inafact (Investment, Art, Fashion, Craft & Tourism) di banyak sekali stand



Ada banyak sekali stand yang turut memeriahkan FBR 2018, termasuk kantorku yang Alhamdulillah masuk juga dalam nominasi stand terbaik Inafact 2018. Yeay. Selain menyediakan spot untuk melihat-lihat meja siaran berikut peralatannya, RRI juga menyelelenggarakan dialog langsung dari studio mini terkait pelaksanaan Festival Bumi Rafflesia 2018. Oh iya, kemarin itu sempat bagi-bagi hadiah kecil juga loh. Ada termos mini, mug, kipas, dan lain-lain. Hayoo yang lewat-lewat aja, nyesel kan gak mampir?

Stand-stand lain juga tidak kalah kece. Instansi lain ada yang membuka jasa kesehatan kayak pemeriksaan darah gratis, cek gula darah, dan lain-lain. Dari pihak perbankan juga nggak mau kalah, bisa aktivasi m-banking di sana, juga banyak program menarik lainnya. Belum lagi stand-stand di luar instansi yang memamerkan aneka kain batik, aksesoris cantik hingga aneka kudapan ringan yang bikin semangat jajan semakin susah ditahan. *kekepin dompet erat-erat. xD  

Yang bikin aku suka di pameran ini, meski jalan sendiri rasanya nggak awkward. Lokasinya lumayan luas. Jadi meski rame, namun tetap nyaman. Gak sebel karena desak-desakan. Nggak jadi badmood karena suasana yang pengap. Nyaman & puas lihat-lihat banyak hal. Maklum ya, kalo sudah di festival model begini, susah buat menyamakan selera. Aku yang suka makan, pasti nyangkutnya di stand makanan, sedangkan temanku yang hobi banget ngumpulin aksesoris betah banget lihatin gelang satu per satu. wkwk. Ada lagi yang terpana lihat kain-kain batik super indah. Demi kemaslahatan bersama, emang enaknya mencar & jalan sendiri-sendiri. Thanks to FBR 2018 yang udah bikin pamerannya super kece & menyenangkan.  

4. Terkagum-kagum melihat hasil kompetisi seni lukis


Puluhan lukisan indah nan ekspresif turut dipamerkan pada FBR 2018. Dengan tajuk ‘Pesona Bumi Rafflesia yang memperlihatkan isi budaya, alam, kearifan lokal. Meski bukan orang yang ngerti banget sama lukisan, tapi seriusan aku jadi terpesona melihat lukisan-lukisan yang dipamerkan. Tidak sekedar indah, namun punya makna. Bangga rasanya jadi warga Bengkulu ketika melihat gagahnya alat musik dol, indahnya bunga Rafflesia, hingga aneka tempat wisata yang digambarkan dalam kombinasi cat warna warni. 

FYI, kompetisi seni lukis di FBR 2018 terbagi atas dua kategori. Kategori professional & kategori lomba lukis tingkat sekolah dasar se-kota Bengkulu. Semuanya cakep & bikin betah muter-muter di stand lukisan. :)

5. Jatuh cinta semakin dalam pada kain besurek saat mampir ke Kampung Besurek


Punya berapa batik besurek di lemari, beb? Aku punya beberapa. Awalnya beli batik kain besurek karena kewajiban dari kantor yang mengharuskan pegawainya pakai batik di hari kamis. Namun lama-kelaman ngeh sendiri, kalo batik besurek itu motifnya cantik-cantik. Apalagi kalo beli yang asli alias yang proses pengerjaannya kayak gambar di atas. Batik printing ada banyak juga sih beredar & harganya lebih miring, tapi nggak greget yay. Jauh kalah indah & sensasi besureknya gak dapet. Memang sih yang dikerjakan dengan hati, sampainya juga ke hati. Melihat proses pengerjaan kain besurek yang sedemikian sehingga butuh keuletan yang luar biasa, rasanya makin terpesona & bangga mengenakan batik kain besurek. :)


----

Nah, itu caraku menikmati Festival Bumi Rafflesia tahun ini. Harapannya, tahun depan acaranya bisa semakin oke, makin banyak pameran yang digelar, makin ramai & makin bisa memancing banyak wisatawan main ke Bengkulu. Potensi tidak seharusnya sekedar berakhir menjadi potensi. Potensi harus digali, dikembangkan, dipromosikan. Someday, dengan perbaikan di sana-sini, dengan banyaknya event wisata seperti Festival Bumi Rafflesia 2018 ini, aku yakin Bengkulu bisa menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. 

Bagaimana menurutmu?





Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Festival Bumi Rafflesia bersama Blogger Bengkulu dan Cari Bengkulu

13 comments

  1. Alhamdulillah sempat menikmati kreatifitas di festival bumi raflesia.... sempat je stan RRI, RSMY, kampung batik, kuliner dan menikmati indahnya lukisan..... semua stand keren keren yaaaaaa, next year insyallah akan semakin success.

    ReplyDelete
  2. Aamiin, semoga aku tahun depan bisa ikutan acara ini, aamiin

    ReplyDelete
  3. Dari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi menuju wonderful bengkulu 2020 terus dilakukan,semoga semakin lebih baik lagi dari segi tata kelola wakth pelaksanaan

    ReplyDelete
  4. Benar! Sebab semua daerah punya berbagai keberagaman yang tidak ada di luaran sana! Ntap, Ntan!

    ReplyDelete
  5. Rada menyayangkan tahun ini booth yang di dalem cukup sepi. Hehe. Tapiii bagian kulinernya waaaay better than last year. Rapi! Jadi betah icip2 kopinya. :)

    ReplyDelete
  6. Bengkulu berasa jadi hartati kartun yang perlu di gali dan ditemukan, karena punya banyak potensi wisata nya

    ReplyDelete
  7. Semoga from tahun depan semakin baik lagi dan banyak pengunjungnya, Aamiiin

    ReplyDelete
  8. Aku kemaren jga terkagum2 dg lukisanya mbc . Seakan nyata dan benar2 hidup. . Hebat pelukisnya..

    ReplyDelete
  9. Yang favorit sih di stand kuliner dan kopi.. Hehe. Semoga tahun depan semakin menarik acara nya ya

    ReplyDelete
  10. Saya suka banget point pertama, makan. Hehe

    Makan lagi ah, mana pendap mana pendap

    ReplyDelete
  11. Ah, aku kepengen ke Bengkulu!! Salah satu tempat yang sudah masuk wishlistku

    ReplyDelete
  12. Lukisannya itu loh mbak keren-keren banget <3

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^