Tentang Media Sosial



Pertama kali kenal media sosial tuh pas zaman SMA. Ada temen yang ngenalin aku sama friendster, tapi gagap gaktau makenya kayak gimana. Untungnya ga lama berselang, facebook pun hadir. Ngasih angin segar buat yang suka upload-upload foto selfie dan status alay pada zamannya. *me too

Beberapa tahun, media sosial fungsinya hanya sedemikian saja. Paling banter jadi media komunikasi sama temen sekolah. Tapi lebih sering update status galau. Dih, kalo dipikirin lagi sekarang-sekarang ini, mending dulu tu waktunya dipake buat nulis artikel blog kali ya? Hoho.


Untunglah di tahun 2012, aku mendapatkan pencerahan tentang fungsi media sosial. Awalnya dari ngepoin status teman facebook yang kerap mengunggah foto & video yang menunjukkan dirinya menang berbagai hadiah dari kuis dan giveaway dari facebook & instagram *dadah-dadah ke Kak Artha.

Kepengen juga? Iyess!

Apalagi waktu itu posisiku adalah anak kost yang uang jajan bulanannya terbatas. Mau beli novel tuh rada susyeh sodara-sodara, ga ada budgetnya. Kata ibu, mending kalo ada uang ya digunakan untuk beli buku pelajaran, bukan malah novel-novelan. Duh, padahal anaknya seneng banget baca novel deh. Makanya pas tau kalo ada cara gampang dapetin barang-barang gratisan via medsos, aku pun nyoba-nyoba terjun ke dunia giveaway dan perkuisan itu.

Berhasil?

Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan nyobain ikutan kuis & giveaway, aku berhasil menang juga. Waktu itu sistem pemilihannya random & aku berhak dapetin satu boneka lucu. Kecil sih, tapi dampaknya besar banget buat mental aku yang mulai ketagihan ketik-ketik keyboard buat ikutan kuis-kuisan lagi dan lagi. Bisa ditebak, bulan berikutnya namaku mulai masuk jajaran olang-olang yang langganan menang giveaway dan kuis. Dari mulai pulsa, buku, keset (seriusan pernah menang keset haha), handuk, voucher makan, hingga uang tunai.

Sejak tahun 2012, bagiku medsos adalah sarana untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Lalu tak lama berselang, aku mulai melirik blog. Karena ternyata banyak juga giveaway yang diadakan di media blog. Aku pun membuat blog dengan tujuan agar bisa mengikuti giveaway. Pelan-pelan, medsos agak ditinggalkan karena di blog tumpah ruah perasaan bisa lebih leluasa ditumpahkan. Medsos tetap aku jaga, meski bukan lagi yang utama.

Waktu terus berjalan & tanpa aku sadari, dunia promosi digital kian kencang. Banyak pihak yang kemudian mempercayakan promosi melalui blogger & micro influencer karena biasanya konten yang mereka hadirkan lebih personal sehingga memiliki pengikut yang loyal. Saat itulah aku sadar kalo medsos juga bisa dimanfaatkan sebagai media penyambung dari blog untuk menyebarkan konten yang bermanfaat sekaligus jadi sarana mendapatkan uang jajan tambahan (lagi).

Dengan belajar sedikit demi sedikit dari circle digitalku, aku mulai melakukan langkah-langkah yang sekiranya bisa membuat medsos yang aku kelola jadi lebih baik. Bukan hanya mengejar pertambahan followers, melainkan menjaga konten yang dibagikan tetap berfaedah. Ibarat kata, meski isinya ‘jualan’ pastikan followers tetap dapat insight positif saat melihat konten yang kita bagikan.

Kalau kamu, isi medsosmu lebih banyak diisi dengan konten yang seperti apa genks?

1 comment

  1. Kalau mbak isinya banyak makanan ntan, mungkin karena hobi makan kali ya. pokokmya suka aja bagi-bagi foto makanan di sana hehe

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^