Deretan Angka di Bawah Nama Adalah Awal yang Baru




Awal Desember 2014 ..

“Intan, berapa honor kamu sekarang?”

“Hmm.. Rp --- ribu pak. Tapi ditambah uang paket sekitar ---an ribu, rekap laporan --- ribu sama rekaman ada lah --- ribu. Jadi, .... ya segitu pak.”

“Itu cukup buat kamu?”

“Kalo sekarang cukup, pak. Kan saya masih kuliah, jadi masih supply dana juga dari orangtua.”

“Saya boleh tau apa rencana kamu di masa depan?”

“Maksudnya?”

“Ya, setelah ini kamu mau ngapain? Kan kuliah kamu paling tahun depan udah tamat. Masih mau kerja di sini?”

“Ya masih lah, pak. Saya kan udah pengen kerja di sini dari dulu banget. Rencananya nanti saya akan menekuni hobi saya yang lain, nulis dan ngeblog. Tapi itu kan ga akan mengganggu kerjaan di sini pak.”

Si bapak menatap saya agak lama.

“Ya sudah, persiapkan diri. Persiapkan persyaratan. Akhir Desember kamu tes pegawai.”
“Hah? Beneran pak?”

“Iya. Ngapain juga becandain kamu, Intan. Lekas persiapkan persyaratannya ya.”


Rasanya senang sekali, belum genap setahun honor, tiba-tiba ada tes pembukaan pegawai. How lucky i’m, itu yang melintas di pikiranku waktu itu. Beragam pikiran indah pun sudah berlintasan di kepala. Gajian setiap tanggal satu (kalau honor kan nunggu dikasih bos, nggak begitu molor sih, tapi tetep aja bukan tanggal satu), ada uang makan, dapat gaji 13, sesekali dapat uang tunjangan, uang paket, aw! Aku sumringah.

Tes yang dinanti pun tiba, aku yang memang sudah menyiapkan diri pun mengikuti tes dengan tenang dan yakin (meski kepala agak panas karena soalnya banyak pisan hehe).
Januari 2015, belum ada pengumuman



Februari lewat.. Maret .. April

Alhamdulillah lulus dengan hasil yang baik. Tapiii ..

“Intan, terhitung Mei 2015 kamu ditugaskan ke SP RRI Bintuhan, Kaur.”

“Loh, kenapa pak?”

“Kenapa? Kan memang kamu tes untuk penerimaan pegawai di sana?”

Aku menciut. Sepertinya ada yang salah deh. Bukannya sebelum tes ada yang bilang kalo aku adalah pengecualian. Tempatku ya di Bengkulu. Karena aku sudah lebih dulu honor di sana.

“Tapi katanya, khusus buat Intan akan ditempatkan di Bengkulu?”

“Nggak bisa! SK harus dipatuhi. Kamu selesaikan tugas kamu di sini. Lantas segera ke Bintuhan tanggal 1 Mei nanti.”

Air mata tanpa dikomando berebutan keluar. Rasanya .. seperti ditipu dan .... dibuang! Aku menikmati hari-hari terakhir siaran di Bengkulu dengan lesu. Masih berharap ada keajaiban. Setidaknya waktu itu ada janji untuk dipulangkan ke Bengkulu, nyatanya ..
Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober hampir habis..


Aku sih udah nggak terlalu peduli. Terserahlah ya. Aku mencoba membuka awal yang baru untuk hidupku selepas menerima SK. Haish, dulu aku pikir akan sangat gembira saat menerimanya, ternyata biasa aja. Ada deretan angka 19931105 201506 bla bla bla di bawah nama, biasa aja! :p Barangkali karena hati keburu mengkel. Hihi.

Tepat tanggal 1 Mei 2015, aku meninggalkan Bengkulu, diantar bapak dan ibu juga supir. Wajar, karena jarak Bintuhan, Kaur – Bengkulu (lumayan) jauh. Butuh sekitar 7 jam perjalanan. Mancap! Aku ngekost di kawasan pusat kota, keadaannya cukup ramai. Lumayanlah, masih ketemu minimarket, pasar juga sinyal Telkomsel yang bagus untuk ngeblog. Tapi radio baruku ...

Letaknya di puncak bukit, sepi. Memang di pusat perkantoran. Tapi ya itu masih sepi. Suara monyet aja masih terdengar jelas. Air juga sering bermasalah, kebayang kan harus nahan ke toilet selama berjam-jam kalo air sedang bermasalah? Aku juga pernah wudhu menggunakan air AC. Huhu pedih.

Tapi yang paling bikin pedih karena fasilitas onairnya yang bikin siaran jadi ga semangat. Microphonenya, mixernya, box siarnya (ga ada), fasilitas internetnya, semuanya sukses bikin aku nangis sebel di minggu-minggu pertama siaran. Tapi kalo dipikir lagi wajar sih, aku ga bisa ngebandingin RRI Bengkulu yang udah berdiri puluhan tahun sama SP RRI Bintuhan yang baru aja berusia setahun. Tapi kan ... dasar Intan aja yang cengeng. Haha!


Belum lagi aku harus menyesuaikan diri dengan keadaan kota yang sepi. Aduh, pokoknya bosen. Nggak tau harus ngapain, mau main kemana. Sayangnya, saat itu aku masih terlalu berduka bahkan untuk sekedar menyelesaikan Skripsi atau serius ngeblog seperti yang aku lakukan di tahun 2013an. 

Teman-teman berebutan sidang, tamat kuliah, wisuda bareng. Aku masih berduka. Ngeblog pun belum semangat. Pokoknya Mei, Juni, Juli hingga Agustus 2015 pertengahan itu benar-benar masa berduka deh. Barulah di akhir Agustus, aku dapat kekuatan setelah sekian lama bertapa di Pondok Pusaka (nama wilayah perkantoran di Bintuhan, Kaur, wkwk).

“Intan dudul, kamu itu kuat, kamu yang harusnya menyesuaikan diri sama keadaan. Bukan maksain biar keadaan jadi seperti maunya kamu.”

Aku mulai mengerjakan Skrispi lagi (sekarang udah hampiiiiirrr sidang), aku ngeblog lagi dan aku udah bisa berdamai dengan keadaan baru. Pas lihat SK dan NRP (nomor register pegawai) hati udah mulai terasa berbunga-bunga. Cieee, anak kecil udah jadi pegawai. Hihi.



Apalagi ditambah dengan berita gembira bahwa pegawai RRI akan menerima rapelan tukin (tunjangan kinerja). Lumayan sekali bho’, rapelan setahun. Meski kabarnya itu berlaku untuk pegawai yang udah punya minimal 2 tahun masa kerja. Lah aku kan baru hitungan bulan? Ya biarin aja sih, ikut seneng pokoknya! :D

Deretan angka di bawah nama adalah awal yang baru.

Awal untuk melatih pendewasaan diri, menguatkan mental, beradaptasi dan banyak hal positif lainnya.

Meski nggak dipungkiri betapa aku kangen siaran di Pro 2 Bengkulu, kangen program-program aku, tapi ya .. live must go on, kan? Sekarang hati aku udah jauuuuuhhh lebih lapang. Aku bisa bilang, aku bahagia kok meski kondisi kayak begini sama sekali ga masuk list mimpi. Hehe.

Aku memimpikan hal lain ..

Aku mulai membenahi blog-blogku, rajin menulis dan mengikuti lomba lagi, dan Insya Allah sebentar lagi bakal beli domain sendiri. Yey! Karena aku ngerasa ngeblog emang profesi yang amat keren dan menyenangkan. Di mana pun aku kelak, masih jadi pegawai RRI atau bukan, ngeblog adalah tempat untuk pulang. Penyembuhan diri, pembebasan dari sakit hati dan sarana paling kuat untuk mencapai mimpi.

Salah satu berkah ngeblog :D

Cheers!




4 comments

  1. CIyee... hihihi.. aku bacanya ikut seneng. :) Setiap orang punya jalan masing-masing. Semoga yang baca ikut merasakan semangat. ^^

    ReplyDelete
  2. ciyeehh... selamat ya mbak...
    tanpa diduga2 ya hee...

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah.. Selalu ada pelangi di balik hujan. Awalnya kita sedih tapi kalau dilihat lebih jauh, selalu ada berkah di balik semuanya. Ikut seneng untuk #AwalYangBaru nya. :)

    ReplyDelete
  4. Ciee yang dapet hadiah. Semangat Tan
    Udah pegawai, syukuri yang ada~

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^