Tentang Memeluk Kenangan di Masa Kekinian



Bagi sebagian teman, tamat kuliah artinya sama dengan pulang ke daerah asal masing-masing. Membayar tuntas waktu 4 tahun yang dihabiskan semasa merantau, jauh dari orangtua juga sanak saudara. Namun bagi sebagian lagi, tamat kuliah tak lebih hanya sekedar satu fase yang tidak mengubah banyak hal. Merantau tetap merantau meski tali toga sudah dipindahkan dari kiri ke kanan. 

Ada yang merantau untuk melanjutkan sekolah.

Ada yang merantau untuk mengais nafkah.

Dan aku menjadi salah satunya.

Meninggalkan rumah satu kali lagi, sampai kemudian pergi (lagi) saat ada lelaki yang menjemput untuk menjadikan diri sebagai satu-satunya pendamping hidup *ini bukan semacam kode loh ya haha


--


Aku sudah menjadi anak kost sejak awal kuliah, saat umurku baru 17 tahun lebih sedikit. Meski hari-hari pertama di kost sukses membuat tidur tak nyenyak, makan tak enak, tapi hari-hari esoknya malah aku lalui dengan super menyenangkan. Aku punya teman kost yang super baik, super nyambung. Di awal bulan, kami bisa makan 3 kali sehari dengan menu lezat super komplit. Di akhir bulan, kami biasa menyeduh mie instan. Lalu menyantapnya sambil terkekeh-kekeh. Menertawakan lembar uang yang cepat sekali menghilang dari dompet yang kami pegang.

Menjadi anak kost saat bekerja, nyatanya amat berbeda dengan semasa kuliah. Saat kerja, tak banyak teman yang bisa diajak hura-hura sampai lelah. 90% dari teman kantor malah sudah menikah, punya anak, mengurus keluarga. Interaksi hanya sebatas tetek bengek urusan kantor atau basa basi arisan karyawan sebulan sekali. Tak ada teman yang bisa diajak menghamburkan uang gaji di awal bulan, untuk kemudian merana bersama-sama di tanggal 20an.

Time flies. So flies.

Kadang aku rindu dengan semua kegilaan zaman kuliah. Ingin rasanya menutup sejenak keseriusan ala orang dewasa yang aku lakoni sekarang ini. Aku rindu mengemas buku cepat-cepat saat kuliah berakhir, hanya untuk kemudian menikmati surabi di pinggir pantai hingga larut malam. Aku rindu masa-masa belasan tahun, saat masalah terbesar hanyalah tugas menulis laporan praktikum atau sebatas tugas rumah Elektronika Dasar. Aku rindu hari-hari yang pelan-pelan sudah tertinggal jauh di belakang.

Kata orang, salah satu cara terbaik untuk tidak merasa kehilangan adalah dengan mengingat, memeluk kenangan erat-erat. Ingatan bisa terurai dengan apa saja. Benda-benda dari masa lalu, lagu-lagu yang menjadi soundtrack hari kemarin, tulisan yang menangkup perasaan, juga foto yang menangkap jutaan momen. Pahit manis. Suka duka. Menjadi semacam lorong waktu dari masa kekinian kembali ke sepenggal kisah lalu.

So far, aku hanya mengandalkan kamera smartphone untuk menangkap momen. Bukan nggak tertarik beli kamera DSLR yang hasil fotonya lebih nendang. Tapi bodynya yang gede, bobotnya yang lumayan bikin pegel-pegel sama cara penggunaannya yang riweuh, cukup untuk bikin rasa tertarikku menguap. Sampai kemudian muncullah si kamera cantik, mungil, tapi hasilnya nggak kalah kece dibanding kamera DSLR, which is kamera mirrorless. *prok prok prook

Apa itu kamera mirrorless?

Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa kamera mirrorless ini adalah kamera yang nggak pake cermin kayak kamera DSLR. Ketiadaan cermin inilah yang bikin ukuran kamera mirrorless jadi lebih mungil dan lebih ringkas dibandingkan si DSLR. Uniknya, meski demikian, lensa kamera mirrorless juga bisa digonta ganti sesuai dengan kebutuhan. That’s why hasil foto menggunakan kamera mirrorless nggak kalah kece kalo dibandingin sama hasil foto pake DSLR. 




Di mana bisa beli kamera mirrorless?

Kalo menurutku sih dibanding menjelajah toko demi toko di dunia nyata untuk sebuah kamera, mending berselancar aja di toko online kamera mirrorless. Lebih bisa pilih-pilih dengan nyaman, tanpa capek, juga bisa nentuin sendiri mau warna apa, budgetnya berapa, etc. 





Pilihan tokonya, apalagi kalo bukan MatahariMall.com. Situs e-Commerce nomor 1 dan paling besar di Indonesia yang sering ngasih penawaran dan promo-promo kece pastinya. Gih, yang mau berburu kamera mirrorless bisa coba mampir ke MatahariMall.com :D



1 comment

  1. Dengan harga segitu mending beli DLSR sekalian, Ntan.. hihii...
    Aku memang suka belanja online, tapi kalau elektronik.. hmm... agak ragu sih... meski katanya aman... karena nggak lihat langsung..

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^