Kotor Kepalang Tanggung


http://www.google.com/imgres?sa=X&sout=0&tbm=isch&tbnid=ntVUpqY8QgcvSM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.pondokinfo.com%2Findex.php%2Fpondok-anak.html&docid=yFXjpl3BMiJFEM&imgurl=http%3A%2F%2Fi44.tinypic.com%2Fvr6k4p.gif&w=490&h=309&ei=aUT9UrCaK8HArAeeooC4DQ&zoom=1&ved=0CFsQhBwwAw&iact=rc&dur=4341&page=1&start=0&ndsp=9&biw=939&bih=432

Menunggu memang jadi salah satu aktivitas paling membosankan sejagat raya, seperti yang tengah saya alami sekarang. Pegal, jenuh serta penat membaur jadi satu. Saya sedang mengantri pembayaran pajak motor  di gerai SAMSAT yang membuka lapak di  salah satu mall kebanggaan masyarakat Bengkulu. Sembari menggeliat menahan kantuk, saya spontan terkaget-kaget saat melihat ibu-ibu muda di sebelah saya dengan santai plus sengajanya menjatuhkan sampah bekas camilan ke lantai. Saya nyengir, sembari berkata sehalus mungkin agar beliau tak tersinggung,

“Mbak, di sana ada kotak sampah loh.” Saya menampilkan cengiran semanis, sambil menunjuk kotak sampah plastik yang letaknya sekitar 10 meter dari tempat kami duduk.

“Ah, biar saja dek. Lihat tuh, emang udah kotor kan? Nggak masalahlah kalo saya nyumbang sebiji aja sampah hari ini.” Si ibu muda menjawab dengan santai.

Saya mengedarkan pandang. Lantai pojokan mall yang jadi tempat mengantri ini memang dihiasi dengan beraneka ragam sampah bekas makanan. Tapi, jika setiap individu punya pikiran yang sama seperti ibu-ibu tadi, “Emang udah kotor kok, sampah sebiji dari saya mah nggak punya pengaruh banyak” berapa banyak sampah yang akan terkumpul setiap harinya? Kasihan sekali petugas kebersihan yang harus bermain-main dengan sampah serupa setiap hari. Sampah – pungutin – sampah – pungutin, nggak selesai hingga tamat tahun kuda :((

http://www.google.com/imgres?sout=0&tbm=isch&tbnid=fO-3QFSKh58ZuM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.jelajahunik.us%2F2011%2F11%2Ftoko-yang-menjual-istri-silahkan.html&docid=zgs209h_zbTsEM&imgurl=http%3A%2F%2Fg06498014.files.wordpress.com%2F2009%2F12%2Fcapedeh.jpg&w=1024&h=728&ei=AkX9Ut-uHcyTrge1k4DYCg&zoom=1&ved=0CK8BEIQcMBw&iact=rc&dur=3015&page=3&start=20&ndsp=12&biw=939&bih=432


***

Ah, saya iri sekali saat membaca beberapa postingan teman-teman blogger yang tinggal di kota besar, yang memiliki beraneka rupa mall bersih serta lengkap isinya. Contohnya, salah satu mall di Jakarta yang sudah memiliki arena bermain ice skating, tempat makan yang berserak, serta tempat belanja baju yang tumpah ruah. Ada lagi yang membuat saya kagum, mall di sana sudah menerapkan konsep green area, peduli lingkungan banget kan ya?

Duh, Bengkulu kapan ya bisa punya mall sekece itu? Sekarang, kota tercinta ini hanya punya dua mall, dihiasi sampah pula.

Harapan: semoga lekas ‘cantik’ ya, dear Bengkulu :’)

https://www.google.com/search?biw=939&bih=432&sout=0&tbm=isch&sa=1&q=kota+bengkulu&oq=kota+ben&gs_l=img.1.0.0l10.140971.143625.0.148686.8.8.0.0.0.0.387.1536.3j1j3j1.8.0....0...1c.1.35.img..3.5.651.gbGKjFpElOY#facrc=_&imgdii=_&imgrc=nZOdxDGwM0kDrM%253A%3Ba2ZmYK4rTarvhM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com%252F-jZh_DNzPERI%252FTa04h6D2d5I%252FAAAAAAAAAB0%252FswejfDMTGEo%252Fs1600%252Fsimpang51edit.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.kampus-info.com%252F2011%252F07%252Fnama-nama-perguruan-tinggi-swasta-di.html%3B641%3B494



note  : 300 kata beserta judul ^-^


“Tulisan ini diikutsertakan dalam My 1# GiveAway Rodamemn”


3 comments

  1. iih sama mak, aku juga suka gemes sama orang yg buang sampah sembarangan, aku sih sampah bungkus permen 1 aja suka dimasukin ke tas utk dibuang di rumah..karena aku mikir apa salahnya sih ikut jaga lingkungan, toh ga susah kan utk menahan diri ga buang sampah bekas makan kita sembarangan..
    salam kenal ya mak Intan ^^

    ReplyDelete
  2. Trimaksih sudh ikutan "berani bicara", memang masalah selalu ada ya tapi bukan berarti kita tak bisa berbuat, mulai dari diri sendiri insyaallah akan memberi dampak positif, semangat :)

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^