Jilbab yang Nyaman di Hati Versi Intan




Alo!

Akhir tahun ini genap empat tahun aku mengenakan hijab. Masih baru. Masih sangat perlu perbaikan di sana sini. Meski masih jauh dari keadaan sempurna, tapi jika mengingat perjalanan panjang mengenakan si kewajiban bagi muslimah ini, aku bahagia bisa sampai ke titik ini. 

4 tahun berhijab. :)

Percaya nggak percaya, dulu, aku nggak pernah meniatkan diri untuk mengenakan hijab. Nggak pernah! Bahkan salah satu alasan konyol getol belajar agar lolos SNMPTN beberapa tahun lalu adalah karena aku nggak mau masuk Universitas Swasta yang berbasis agama itu. Dulu mikirnya, ngeri ih pake jilbab, tua, nggak gaul, nggak cantik dan sederet pikiran negatif lainnya. Astaghfirullah..

Akhir tahun 2011

Aku sudah memasuki beberapa bulan dengan status sebagai mahasiswi baru di Universitas Bengkulu, Universitas negeri paling kece di kota ini. Senang dong. Apalagi nggak ada kewajiban untuk pakai jilbab. #Ootd andalanku waktu itu adalah jeans, kemeja lengan ¾, sepatu kets dan rambut sebahu yang ku gerai dengan bangga. Oh ya, lengkap dengan poni samping.

Di kampus waktu itu ada pengajian khusus untuk mahasiswa/i baru. Diadakan setiap hari Jumat di depan perpustakaan Universitas.

Nah, di suatu hari Jumat, aku keluar kelas agak lama, karena dosen ngasih tugas tambahan. Aku sedikit terlambat datang ke pengajian wajib itu. Sesampai di depan perpustakaan, aku kaget karena ramai sekali. Biasanya pengajian tersebut dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Pas lagi celingukan, tiba-tiba ..

“Dek, mahasiswi baru kan? Ikut pengajian kan? Langsung aja pilih tempat duduk. Sebentar lagi ceramahnya dimulai.”

“Ceramah?” Aku mengerenyit bingung.

“Iya, kali ini spesial. Ada ceramah mengenai hijab.” Si mbak menjelaskan ramah.

Aku mengangguk lesu. Membahas mengenai jilbab? Buat apa? Aku udah sangat yakin kalo hijab isn’t my fashion style. Lesu. Aku memilih duduk di pojokan, di bagian belakang. Sayup-sayup ustadzah di depan sana mulai menyampaikan ceramahnya. Daripada kebosanan, aku memilih men-scroll up-down akun facebook. Lalu..

"Sehelai rambut perempuan yang dilihat oleh bukan mahramnya..akan menyebabkan dia berada dalam neraka selama 70 tahun....1 hari di akhirat bersamaan 1000 tahun dunia.

Jadi, jumlah helai rambut kali 70 kali 1000 tahun sama dengan berapa tahun di neraka?

Rasanya seperti ditampar berkali-kali. Setelah itu setiap kata-kata ustadzah tak lagi mampir di telinga, melainkan meresap di hati. Aku nangis diam-diam. Lantas pulangnya langsung minta ditransferin uang beberapa ratus ribu sama ibu buat beli jilbab instan dan baju panjang. Besoknya belanja. Besoknya udah pakai jilbab. Yay! Selamat buat aku.

Instan ya?

Bukan berarti ga ada hambatan loh. Hambatannya banyak banget malah. Banyak!


Ditentang ibu .. katanya aku masih terlalu muda buat pake pakaian emak-emak. :(


Diputusin pacar .. ga tau ye, barangkali karena make jilbabnya nggak rapi, miring-miring begitu, doi jadi ilfeel. Mhaha


Dan hambatan paling kenceng itu adalah diri sendiri. Sempat loh aku nyesel pakai jilbab. Sempat bongkar pasang juga. Haish. Pokoknya perjuangan banget buat nahan diri untuk konsisten berhijab.

Alhamdulillah, akhir 2012 aku dapat kekuatan hati untuk nggak buka copot hijab lagi. Alhamdulillah juga makin ke sini, makin banyak yang berhijab. Jadi ga aneh sendiri kayak beberapa tahun lalu. Selain itu model hijab juga makin cantik-cantik. Jadi masih ngerasa kalo pake jilbab ga cantik? Lebih cantik dan safety malah ya. Hehe

Meski belum bisa mengenakan hijab yang benar-benar menjuntai sampai lewat dada, aku selalu mengusahakan kalau pakaian yang aku kenakan nggak menggoda. I mean, bajunya ya nggak ketat, kalo pun pake jeans jangan pilih yang ngepas banget, dan pilih jilbab yang nyaman dikenakan plus nyaman di hati.

Beberapa syarat jilbab yang nyaman menurutku:

1. Bahannya lembut dan bisa menyesuaikan dengan bentuk wajah.
Salah satu ketakutanku sebelum mengenakan hijab adalah bentuk wajah aku nggak sesuai dipakein jilbab. Bulat dan bakal tambah bulat kalo berhijab. Eh salah, itu mah sebenernya pinter-pinter kita aja pilih bahan jilbab yang sesuai. Bocoran nih, kalau lagi buka jilbab di rumah, pipi aku malah kelihatan banget gembulnya. Hiya!
I have pipi gembul :p
2. Nggak transparan.
Ini penting banget. Jangan sampai niat hati buat nutupin rambut, malah jadinya terawangan begitu. Jilbab yang agak tebel memang harganya lebih mahal sih. Tapi yakin lebih ngorbanin sepuluh dua puluh ribu demi ketidaknyamanan? Aku sih no!

3. Simple namun cantik.
Ini juga nggak kalah penting. Aku lebih suka gaya jilbab yang simple, tapi nggak bikin wajah jadi buluk juga yess. Awal berhijab dulu, aku rajin banget nontonin tutorial kak Natasha Farani di youtube. Makin ke sini, makin lincah pake jilbab. Simple.

Nah, biar makin afdol, aku bakal share tutorial hijab super simple. Gaya berhijab model ini sering banget aku pakai. Cuma butuh selembar pashmina, peniti jilbab dan jarum pentul. Satu aja. Ngapain banyak-banyak. Kan bukan mau akupuntur. :p

Pashminanya dibikin jangan sama panjang.
Dipenitiin.



Diputer.

Jangan lupa kasih jarum pentul agar pashminanya rapi.

Yaps selesai.


Gampang banget kan? Hihi

Oh ya, sebenarnya kalau boleh jujur, aku naksir loh pake jilbab lebar dan baju langsungan yang cantik-cantik banget itu. Kayak baju-bajunya kak Dian Pelangi itu loh. Tapi ya ampun, harga Kwnya aja mahal. Hehe. Wajar sih, karena emang cantik-cantik, adem dan bahannya juga lembut abis (pernah lihat punya temen).

Doain ya, semoga tabungannya lekas buncit biar bisa beli (seenggaknya) dua tiga pasang pakaian yang benar-benar syar’i itu. :)







32 comments

  1. Wah ikutan lomba review mbak ?? :D
    Semoga menang ya.. Amiinn..
    salam kenal mbak, ditunggu kunjungannya di blog ane..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ikutan giveaway. Hehe
      Salam kenal kembali. Segera kunjungan balik ya :D

      Delete
  2. Manissss tan, contek ah, tp aku bulet bgt klo ga pke ciput

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihiii makasih mbak. Aku juga bulet loh. Itu pentul yg di kepala, bikin agak tirus :p

      Delete
  3. Mbak Intan masih mending tuh pengalamannya. Di kampus saya yang notabene kampus muslim, masih banyak saya temukan yang buka tutup jilbab. Maksud saya gini : ke kempus pakai jilbab karena tuntutan, giliran udah keluar kampus dan keluyuran (termasuk mall), banyak saya temukan yang udah gak pakai jilbab bahkan kadang tampil seksi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Aku juga sempat buka tutup di tahun pertama. Cuma pake jilbab di kampus. Tahun kedua baru hatinya kebuka. Proses. Hehe :D

      Delete
  4. cantik euy pake jilbab. tutorialnya bagus :)

    ReplyDelete
  5. Keren intan..semoga ttp istiqomah ya..berhijab memang soal proses intan..nikmati saja prosesnya... :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga tetap istiqomah ya mbak. Yg penting kudu enjoy :D

      Delete
  6. aku masih model lama,nggak bisa yang model2 tutorial kayak sekarang hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Model lama juga tetep bagus kok, mak. Hehe. Sekarang ada juga yg instan, tapi aduuhh cantik banget jilbabnya :D

      Delete
  7. ohh buat giveaway ya :)
    semoga menang ya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Diputusin pacar gara-gara pakai jilbab? that's a LUCK!
    hihi,
    istiqomah ya mbak pake jilbabnya, aku juga baru empat tahunan pake jilbab. Good luck GA-nya :D

    ReplyDelete
  9. Smg istiqomah ya mb.. Doain smg sya jg cepet berhijab amin

    ReplyDelete
  10. Memang ada hambatan. Setan kan gak senang liat manusia memperbaiki keimanannya. Sama kayak saya, dulu hambatan dari ibu dan dari diri sendiri. Sempat pengen buka, selama 3 bulan pertama berjilbab .... untung ga jadi hehehe. Alhamdulillah sekarang sudah 21 tahun berjilbab dan nyaman dengan jilbab :)

    Lombanya keren. Sayangnya saya sudah bbrp kali buat tulisan ttg pengalaman berjilbab (semuanya diikutkan lomba ... tapi gak menang -_-).

    Btw, sukses yaa lombanya, Intan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, mak. Aku dulu buka pasang pas di luar. Radanya ga pede pake jilbab. Aneh. Tapi lama kelamaan, malah aneh rasanya kalo ga pake jilbab. Hihiii.. Proses.

      Ah masaa? Ayo mak, coba yang ini. Siapa tau berjodoh sama hadaihnya. Hehe. Makasih udah mampir ya, mak ^^

      Delete
  11. simpel ya hijab gitu boleh dicoba juga nih buat ngampus .bosen model kerudungnya gitugitu mulu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Ga ribet loh. Cukup pake satu pentul dan satu peniti. Selamat mencoba! :)

      Delete
  12. Pengen juga berjilbab dari dulu. Tapi dilarang sama orang tua. Huhuhu

    ReplyDelete
  13. aku juga seringnya pakai cara itu kalau pakai pasmina, daripada segi empat, saya lebih suka pasmina

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak.Jatuhnya lebih rapi & cantik dibanding jilbab segiempat :D

      Delete
  14. waaah keren kisahnya..dlu aku awal pake hijab juga penuh cobaan kok mbak,tapi semakin lama semakin terbiasa. semoga semakin diberi kemantaban berhijab ua

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah.. semoga bisa terus n semakin sempurna ya, berhijabnya.. ;)

    ReplyDelete
  16. Merasa ngeri dengan ancaman itu, ya, Mbak. Semoga kita istiqomah dan terus melangkah lebih baik.

    ReplyDelete
  17. Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
    Terima kasih
    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Ibu kelly

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^