Tentang Awan dan Cerita Silam



Aku masih menekuri langit, berusaha mencari-cari sekelompok bintang yang membentuk rasi Crux atau Biduk, guna melengkapi tugas Astrofisikaku yang mendekati masa mati alias deadline. Namun, kala menit demi menit perlahan berganti hitungan jam, tak kunjung hadir jua bintang-bintang yang aku nanti. Aih, apakah bintang malu-malu untuk keluar karena SEMRAWUT tumpukan AWAN di atas sana?

Awan. Mendadak desir hatiku terusik. Mendadak hatiku mengingat awan yang lain. Bukan awan di langit, melainkan Awan yang dulu pernah bercokol di sini, di hatiku. Apa kabarnya lelaki yang pernah menjadi istimewa di hati pada masanya itu? Masihkah kerupawanannya memabukkan banyak hati? Masihkah kebaikkannya sering disalah-arti? Masihkah … aku meraba hatiku pelan, masihkah sang MANTAN itu punya tempat di sini? 

Aku senja, dia Awan. Kami pernah JALAN KAKI bersisian, bergandengan tangan, mengarungi cerita-cerita indah, cerita yang penuh dengan gelak tawa. Cerita yang punya kadar manis luar biasa. Cerita yang kadang membuatku serasa sedang ternina-bobo dengan nyaman di negeri dongeng yang tak punya kisah sedih.


Aku senja, dia Awan. Kami pernah LONCAT bersama dalam berderai-derai tawa, tawa yang penuh harapan akan masa depan. Masa depan yang kami rancang hanya berisi aku dan dia, tanpa satu pun penyusup yang boleh bercokol di sana. Ah, rancangan masa depan yang ternyata hanya berakhir menjadi masa lalu. 

Sumber : http://roni-sahala.blogspot.com/

Aku Senja, dia Awan. Kami pernah berjalan bersisian, lalu pada akhirnya saling membelakangi, saling berlari menjauh. 

Aku Senja, dia Awan. Kami menjadi pemandangan kelam, menjadi mozaik buram, kala aku menemukan Langit dan dia menemukan Hujan. Lalu sama-sama saling meniadakan.

Aku Senja, dia Awan. Pernah saling menebar cinta pada suatu titik. Titik bernama masa lalu.





10 comments

  1. ihirr,,,cerita cinta nih yeeeee,,bang abang,,abang Dani mana ya???intan lagi ngilindur bang,,, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwww.. ahli banget deh mbake kalo udah ngomongin cinta, happy, luka, masalalu, masa sekarang =D

      Delete
  2. wehe, ini kayaknya dari hati banget nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong. Kalo dari otak, ntar yg keluar malah rumus Fisika :p

      Delete
  3. Senja di atas awan... Selalu indah... walaupun tanpa kisah kasih kekasih hehhee

    ReplyDelete
  4. Menyentuh taaan :D
    goodluck yaaah GA-nya taan. semoga menaaang..

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^