Sebelum Kau Jatuh Cinta Pada yang Lain


Halo, apa kabarmu pagi ini? Apakah suhu panas di tubuhmu sudah mulai berkurang? Apakah flu hebat yang menghambat pernafasanmu sudah mulai terasa lapang?

Apa? Kau bilang hatimu yang sekarang tak tenang?

Oh please. Sudah berapa kali ku ingatkan agar kau jatuh cinta pada dirimu sendiri sebelum berani melabuhkan hati pada yang lain. Apa kau lupa?

Bolehkah aku merasa sebal luar biasa padamu yang mengecek handphone ratusan kali dalam sehari demi membaca sebaris pesan yang akan membuat hatimu lega? Bolehkah aku menyebutmu kurang cerdas karena memilih menyelesaikan tugasnya terlebih dulu ketimbang tugasmu sendiri? Bolehkah aku marah saat kau lebih peduli pada rindu yang menggebu ketimbang perutmu yang tak jua kau jejali sesuatu?

Cinta tidak buta, sayangku. Hanya kadang manusia yang lebih mementingkan ego ketimbang realita dalam kepala. Termasuk kau.

Apa yang kau harapkan?

Dongeng yang berujung ‘happily ever after?’

Pangeran berkuda putih yang menjemputmu untuk menetap di istana megah?

Atau kau ingin menjadi superwomen karena berhasil menyelamatkan ‘hidup’ seseorang?

Sayangnya, sebelum semua tugas mulia itu terlaksana, kau abai pada dirimu sendiri. Kau bahkan enggan peduli, mana yang benar-benar membuatmu senang, mana yang tidak. Kau tak acuh, mana yang memang kau butuhkan, mana yang tidak.

Harimau paling berbahaya dalam hidup sebenarnya adalah harimau dalam diri sendiri. Dan seringnya, kita tidak menyadari hal tersebut. – hlm 390 Versus – Robin Wijaya

Untuk bahagia, jangan menunggu seseorang mengirimkan pesan semanis madu, limpahan perhatian yang seolah tak kan habis, atau barang-barang tertentu. Bahagia itu terletak di kedua tanganmu. Bahagia itu bersumber dari dalamnya hatimu.

Sayangku, berjanjilah, mulai detik ini langkahmu merupakan cerminan yang ada dalam benakmu. Kau mau, lakukan. Jika tidak, tinggalkan. Tak ada seorang pun yang berhak mengusai langkahmu, keputusanmu. Hanya kau. Hanya Tuhan.

Kau tidak bertanggungjawab terhadap hidup siapa pun selain hidupmu sendiri. Terlebih pada seseorang yang merong-rong hatimu, membuatmu bertanya-tanya tiada henti, apakah yang telah kau lakukan masuk ke kategori benar atau salah? Membuatmu sedemikian resah, apakah kau sudah membahagiakannya atau malah membuatnya dirundung duka? Membuatmu dirundung gelisah, apakah kau layak mendampinya atau tidak?

Karena sayangku, dengarlah ini, sebelum kau layak membahagiakan seseorang, pastikan kau juga sudah bahagia. Sebelum kau menyemarakkan hidup seseorang, pastikan bukan hatimu yang dirundung sunyi.




Dari aku,

Yang peduli pada sisi gelap hatimu. 

4 comments

  1. Kesimpulan dari surat ini adalah, sudahkah menyayangi dan peduli pada diri sendiri? Mulailah memperdulikan dan menyayangi diri sendiri sebelum yang lain. Suka :)

    ReplyDelete
  2. ehem surat buat yang tercinta ya tan :D

    ReplyDelete
  3. Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
    Terima kasih
    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Ibu kelly

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^