Film Indonesia yang Menyentuh Hati : 12 Menit untuk Selamanya



Judul film Indonesia yang menggambarkan kehangatan dan kasih sayang :
12 Menit untuk Selamanya

https://www.google.com/search?q=sinopsis+film+12+menit&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=KsUwU6y8OsKlrQeSsICYBg&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1024&bih=489#facrc=_&imgdii=_&imgrc=ov5d00CW1U5r9M%253A%3Bod6giWY9jjHoWM%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.acara-acara.com%252Fsystem%252Fevents%252Fimages%252F000%252F005%252F485%252Fmedium%252FSinopsis_Film_12_Menit.jpg%253F1389155434%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.acara-acara.com%252Fevents%252F5485%3B400%3B200

Sinopsis dan jalan cerita :


Elaine, remaja yang tumbuh dan besar di Jakarta, tiba-tiba harus pindah ke Bontang (Kaltim) karena harus mengikuti sang ayah yang seorang insinyur kimia asli Jepang yang ditugaskan untuk memimpin sebuah departemen di sebuah perusahaan besar di Bontang. Elaine terpaksa meninggalkan sekolah lamanya, sahabat-sahabat lamanya, juga segudang kenangan yang ia miliki di Jakarta. Demi kasih sayangnya pada sang ayah, Elaine mencoba menahan rasa perih setiap kali diharuskan berpindah-pindah tempat tinggal. Namun, saat ayahnya melarang untuk mengikuti kegiatan Marching Band setibanya ia di Bontang, Elaine berusaha menyuarakan apa yang ia rasakan. Ia mencoba meminta pengertian ayahnya bahwa ia amat mencintai dunia Marching Band. Berkat kegigihan dan pembuktian Elaine, ayahnya pun luluh dan mengizinkan Elaine terjun ke dunia Marching Band.


Di sisi lain, Tara memiliki gangguan berat. Sebuah kecelakaan mengakibatkan dia kehilangan suaranya serta kehilangan sosok sang ayah. Setelah kejadian itu, Ibu Tara harus melanjutkan kuliah ke luar negeri. Tara pun harus diasuh oleh opa dan omanya.
Demi menuruti kata sang ibu, Tara terus berjuang untuk melanjutkan hidupnya meski kadang ia merasa sangat kesepian dan merindukan sosok ibu yang hanya sesekali saja dapat ia jumpai. Ternyata saat jarak ia dan ibunya melebur, semua kerinduan dan kesepian turut pula melebur tanpa sisa, hanya menghadirkan bahagia yang membuncah, seolah lupa bahwa rasa sedih pernah singgah.


Lain lagi dengan Lahang, anak keturunan Dayak, punya keinginan yang sangat kuat untuk sukses di bidang Marching Band. Ia tidak ingin hanya berkarya di kampungnya, namun juga ingin melongok Jakarta. Namun, pada saat mimpinya nyaris menjadi kenyataan, ayahnya sakit parah dan terancam meninggal dunia. Dengan berat hati, Lahang memilih melanjutkan mimpi, karena dengan terwujudnya impian itu, Lahang yakin ayahnya turut merasa bahagia. Meski, pada saat ayahnya menghembuskan nafas terakhir, Lahang tak berada di sisi.


Elaine, Tara dan Lahang dipertemukan dalam sebuah grup Marching Band Bontang. Sebuah kelompok yang tidak begitu memiliki gaung, namun memiliki misi dan ambisi besar untuk menang. Rene, pelatih Marching Band profesional, dipilih untuk membawa Marching Band Bontang ke tingkat nasional. Dan bagi Rene ini adalah tantangan besar memimpin 120 anak dari kota kecil yang datang dari berbagai latar belakang. Rene sempat menyerah, namun kehadiran Elaine ke Bontang kembali menyalakan harapannya untuk membawa tim Marching Band Bontang menjadi sebenar-benarnya juara. Dengan semangat yang tumpah ruah, komitmen tanpa putus, pengorbanan airmata dan darah yang tak jarang mengalir, juga lelehan keringat tanda juang, tim Marching Band Bontang akhirnya mampu menyabet gelar pemenang :))

Pesan dari film ini : Racikan rangkaian doa, usaha tanpa putus, limpahan kasih sayang dan kehangatan dari keluarga serta sedikit percikan keberuntungan adalah kombinasi sempurna untuk menggapai kesuksesan menjadi nyata.

Sumber : Teman Hati
Deadline : 25 Maret 2014
Pengumuman : 30 Maret 2014
Hadiah : Voucher Belanja 100 K untuk 3 Pemenang

No comments

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^