Sri Lestari, Patriot yang Bangga Akan Profesinya



Zaman sekarang, tak banyak orang-orang yang mampu tampil tanpa ‘topeng’, tak banyak pula orang yang berani membeberkan siapa sesungguhnya ia, termasuk pekerjaan apa yang ia lakoni sehari-hari. Mayoritas orang ingin terlihat ‘serba wow’ di depan orang lain. Maka tak heran, banyak yang memalsukan identitas, cita-cita, penampilan, juga pekerjaan, demi terlihat sempurna di hadapan orang lain.

Menjadi PRT (pembantu rumah tangga) bagi kebanyakan orang bukanlah pekerjaan yang membanggakan, bukan pula profesi yang layak diumbar gaungnya. Profesi PRT seringkali diidentikkan dengan profesi ‘terpaksa’, ‘kepepet’, hina serta sama sekali tidak membanggakan. Namun bagaimana bila ternyata ada seorang PRT dengan bangga mengaku bahwa ia adalah seorang PRT alias babu? Lewat blognya yang berjudul ‘babu ngeblog’ ia seolah tengah menyiarkan ke seluruh dunia dengan bangga, bahwa ia adalah seorang babu, babu yang cinta dan bangga akan pekerjaannya.

Mbak Sri Lestari :))

Izinkan saya memperkenalkan patriot muda itu ke hadapan para pembaca. Ia adalah mbak Sri Lestari, babu asal Blora yang memiliki semangat juang yang luar biasa, babu yang menampik stigma bahwa babu hanya pandai urusan dapur dan sumur, babu yang menjadikan profesi babu menjadi tak layak lagi untuk diremehkan dan direndahkan. Mbak Sri Lestari adalah sang babu tangguh yang menurut saya adalah patriot sejati. Lewat pandangan-pandangan kehidupan yang ia tuangkan dalam blognya, saya pun turut mempelajari banyak hal yang sebelumnya acap disepelekan. 


1) Bangga akan profesi yang dilakoni, meski bagi orang lain profesi itu bukanlah profesi yang ‘wah’, malah dipandang sebelah mata.

Profesi harusnya menjadi kebanggaan bagi para pelakonnya :))

Dulu, setiap kali ada yang bertanya pada saya, “Kamu menjadikan profesi penyiar sebagai apa? Pekerjaan atau sekedar hobi saja?”

Saya menjawab dengan raut yakin, “Hobi saja. Saya ingin jadi dosen.” 

Padahal bohong! Jelas-jelas saya cinta mati dengan profesi penyiar. Profesi satu ini bukan hanya sebagai sarana menyalurkan hobi, namun juga pekerjaan yang ingin saya lakoni sepenuh hati sampai nanti. Namun, karena saya khawatir cita-cita ingin menjadikan penyiar sebagai profesi selamanya terlalu ‘rendah’, saya pun terpaksa menutupi, dengan mengatakan profesi lain yang kedengarannya jauh lebih ‘wah’.

Dan setelah ‘mengenal’ Sri Lestari, saya pun jadi malu sendiri. Jika kita tak pernah bisa dengan bangga menyebut pekerjaan kita, lantas bagaimana cara kita mencintai profesi tersebut dengan sepenuh hati sampai di kemudian hari?

2) Setiap orang bisa berbagi, siapapun ia, apapun profesinya.

Berbagi mampu mengayakan diri :))

Tunggu kaya dulu, baru deh bisa ngasih sumbangsih bagi orang lain. SALAH! Berikanlah sumbangsih terbaikmu, baru kemudian kekayaan itu akan mengikuti seiring waktu. Lagipula, makna sumbangsih tak melulu terjebak dalam kotak serba material. Banyak cara untuk berbagi, seperti yang mbak Sri Lestari lakukan misalnya, ia berbagi inspirasi dan informasi bagi pembaca blognya. Ia menyuntikkan semangat kehidupan dengan ekstra rasa syukur pada setiap orang yang mau mengulik-ulik kisah hidupnya yang luar biasa.

Babu saja rajin menyebarkan tulisan inspiratif via blognya, lah saya bisa kasih sumbangsih apa? *buru-buru ambil cermin*

3) Punya mimpi yang luar biasa akan membawa pada kehidupan yang luar biasa pula.

Mimpi adalah titik awal menggapai semangat kesuksesan :))

Berawal karena ingin memiliki rumah idaman dengan banyak jendela seperti yang digambarkan dalam dongeng-dongeng, mbak Sri Lestari mulai menapakkan kaki ke seluruh penjuru bumi. Mengais pundi-pundi uang dengan mengenyampingkan rasa malas dan tertindas. Setelah melewati tahun demi tahun penuh onak duri, kerja kerasnya berbuah manis pada akhirnya. Sebuah rumah dengan 12 jendela sudah menyambutnya di kampung halaman. 

Hei, jadi tak ada yang salah dengan mimpi, kan? Sama sekali tak ada mimpi yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan, asal kita memang melayakkan diri untuk menjadikannya nyata.

4) Apapun profesinya, cerdas dan cekatan itu wajib.

Cerdas = wajib. Apapun profesinya :))

Mbak Sri Lestari bukanlah seorang babu dengan bekal pendidikan IT, namun semangat belajar akhirnya mampu menjadikannya melek teknologi dan ahli mengutak-atik blog kesayangannya. Lihatlah, berkat belajar, ia ibarat tengah menanam kecerdasan. Duh, siapa bilang babu tak boleh cerdas? Malah, kecerdasan dan kecakapan yang dimilikinyalah yang mengantarkan sosok mbak Sri Lestari menjadi layak disanjung dan dihormati.

5)Manfaatkan kesempatan, meski dalam sempitnya keadaan.

Berkaryalah, siapapun kamu, apapun profesimu :))

Tak perlu menunggu keadaan nayaman dan mendukung, baru punya nyali untuk berkarya. Berkaryalah dulu, keadaan akan membaik mengiringinya. See, mbak Sri Lestari ngeblog di loteng kamar dengan modal laptop bekas pemberian majikannya, ia pun harus rela-rela mengurangi jam tidurnya setelah letih seharian membersihkan rumah majikan demi belajar ngeblog dan berkarya. 

Susah pada awalnya, senang pada akhirnya. Sekarang, nama mbak Sri Lestari sudah mulai besar gaungnya. Banyak yang mengagumi, memuji, dan mengganggapnya sebagai sosok yang luar biasa. Terbukti bukan, jika pandai memanfaatkan kesempatan, maka dalam sempitnya keadaan pun, kita tetap mampu berkarya dan berjaya.  

***

Terimakasih mbak Sri Lestari, atas semangat juangmu yang luar biasa. Engkau berhasil menjadi patriot dengan caramu sendiri. Patriot yang mampu menebar inspirasi tanpa cara yang basi :’)




Artikel berjudul Sri Lestari, Patriot yang Bangga Akan Profesinya saya ikutsertakan dalam :

9 comments

  1. PRT juga pekerjaan. Jika dilakukan dengan niat untuk ibadah Insya Allah hasilnya barokah.
    Salut untuk Mbak Sri. Semoga selalu sehat dan sejahtera.
    Salam hangat dai Surabaya

    ReplyDelete
  2. Apapun profesinya harus dilakukan dengan profesional, maka hasilnya akan maksimal :)

    Satu lagi gak ada pekerjaan yang hina didunia ini kecuali mengambil hak orang lain :)

    Sukses GA nya, Mbak :)

    ReplyDelete
  3. penasaran pingin baca blognya mbak sri itu dakuh.. bagi linknya boleh?

    ReplyDelete
  4. hebat...seorang PRT yang menginspirasi teman-temannya untuk selangkah lebih maju

    ReplyDelete
  5. wah, aku juga baru baca profilnya kemarin.. :) salut untuk mba sri :)

    ReplyDelete
  6. Hebat seorang prt pun ngeblog....
    Patriot kita sama nih ,prt...

    ReplyDelete
  7. Apapun pekerjaannya jika sungguh-sungguh kita pun akan menjadi seorang Patriot

    makasih ya mbak sudah turut menyemarakkan Tasyakuran Sang Patriot

    ReplyDelete
  8. Kata adek saya, orang pada umumnya bekerja dulu baru liburan. Kalau orang hebat, bekerja sambil tamasya :)

    Sosok yang diangkat sebagai tokoh dalam tulisan ini hebat lagi inspiratif. Terima kasih telah mengisahkan ini di Syukuran bulan maret.

    ReplyDelete

Makasih udah baca, tinggalin jejak dong biar bisa dikunjungin balik ^^